SMAN 2 Muara Enim bukan tim sembarangan di kancah basket Sumatera Selatan. Mereka memiliki history yang baik di perhelatan Honda DBL South Sumatera Series. Tim ini pernah kawin gelar pada edisi 2016 silam.
sayang prestasi itu terjun bebas di musim 2019 kemarin. Mereka tersungkur sejak babak awal. Hasil itu sangat disesali para penggawanya. Termasuk Inda Agoestin yang baru menyicipi kerasnya persaingan Honda DBL.
"Kami punya cerita yang baik tapi kami tidak bisa mengulanginya musim lalu. Kami belajar dan terus berusaha jika ingin mendapat hasil baik," ucap Inda.
Guard 17 tahun itu mengakui performa timnya kurang. Terutama soal komunikasi di lapangan. Dia pribadi juga merasakan pressure tinggi karena ditonton banyak orang.
"Aku merasa harus perbaiki mental. Karena banyaknya suporter menonton Honda DBL. Kalau pertandingan yang lain kan nggak banyak," akunya.
Di samping itu, Inda juga memompa semangat untuk terus mengembangkan skill individunya. Selama di rumah, dia fokus untuk melahap materi tiga kali dalam seminggu. Dengan jadwal khusus di hari Senin, Rabu, dan Jumat sore.
Materi latihan Inda selama di rumah berupa drill sederhana. Seperti dribble, shooting, strength, power, dan agility. Begitu pun materi yang diberikan saat latihaan di lapangan bersama tim SMAN 2 Muara Enim. "Intinya kembali ke fundamental lagi aja," katanya singkat.
Dengan bekal persiapan yang panjang serta keyakinan, Inda juga meminta rekan setimnya bisa lebih fokus lagi mengembalikan kejayaan sekolah. "Jangan sombong dan jangan egois, karena itu akan merusak segalanya. Good luck for us,” harapnya. (*)