Auza Risma dan Ajiran Ramadhan merupakan dua senior SMKN 1 Banda Aceh yang turut membela timnya berlaga di Honda DBL Aceh Series musim lalu. Bersama SMKN 1, Auza berhasil membawa tim putrinya melesat ke final seri Aceh. Hanya saja mereka harus puas menduduki posisi runner up usai dikalahkan SMA Methodist di final.

Sementara, Ajiran sendiri telah berjuang keras demi sekolah tercinta. Sayangnya, pebasket berusia 18 tahun itu belum berhasil membawa timnya melesat jauh. Ajiran dan kolega harus puas terhenti di delapan besar. Baik Auza maupun Ajiran keduanya sama-sama mengingatkan adik kelasnya agar tetap menjaga optimisme bertanding.

Auza sendiri menekankan pada juniornya untuk bisa saling mengerti satu sama lain. Dirinya memahami adik kelasnya pasti memiliki target pribadi. Hanya saja, bisa mengatur ego jadi poin penting demi keberhasilan tim.

"Jangan egois, pastinya, karena permainan basket tidak mengandalkan satu pemain aja. Melainkan kekompakan tim agar bisa tampil baik terus," pesannya.

Auza Risma (8) berjuang bersama SMKN 1 di seri Aceh.(source: DBL Indonesia)

Auza juga menambahkan, ia masih sering menanyakan kabar dari tim basket sekolahnya. Hal itu ia lakukan agar regenerasi basket SMKN 1 bisa selalu tampil baik. Beberapa kali Auza juga membagikan pengalamannya bermain di Honda DBL. Menurutnya, ini adalah salah satu bentuk kepedulian yang dilakukan seniornya untuk adik tingkatnya.

"Aku masih suka ke lapangan untuk sharing pengalaman. Setidaknya para alumni bisa mendorong adik kelas kami untuk mencapai prestasi bagi mereka ke depannya," timpalnya.

Tak jauh berbeda, Ajiran juga menuturkan kalau kekompakkan juga harus dilandasi skill yang baik dari individu masing-masing. Oleh karena itu, para pemain harus pintar membagi waktu.

Kedisiplinan jadi kunci untuk bisa meningkatkan skill individu. Apalagi, di SMKN 1 sendiri sejak kelas X harus sudah mengikuti program magang. "Selalu maksimalkan waktu. Kalau materi dirasa kurang bisa latihan private di waktu luang. Melatih diri agar lebih baik lagi. Dan jangan pernah ngeluh," ucapnya.

Keduanya sangat percaya, darah perjuangan para alumni masih mengalir di nadi para juniornya. Karena itu Auza dan Ajiran berharap adik kelasnya bisa memberikan yang terbaik demi nama sekolah. "Bukan tidak mungkin SMKN 1 bisa juara di DBL 2021," tutup Ajiran. (*)

Populer

Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!
Menuju Musim Baru: SMAN 8 Bandung Diminta Bermain Lepas dan Menikmati Game
Kilas Balik: Kebangkitan Al-Maruf yang Membahayakan
Fenomenal! Danu Satria Pimpin Daftar Top Poin Leaders DBL Banjarmasin 2024
Mulus ke Big Eight, Coach Bayu Beri Catatan untuk Tiga Empat