Pelatih kepala SMA Global Prima, Handoko mengakui pencapaian dari timnya kurang maksimal pada Honda DBL North Sumatera Series musim kemarin. Perjalanan Global Prima terhenti di big eight. Mereka takluk dari SMA WR Supratman 44-33.
Menurut coach Handoko, ada sejumlah aspek yang harus diperbaiki sebelum timnya berlaga di musim baru Honda DBL, Januari 2021 mendatang. Salah satunya tentang pemahaman basket.
"Di Honda DBL kan harus man to man defense, mereka suka lengah. Kesadaran transisi offense ke defense perlu ditingkatkan," kata pelatih 32 tahun tersebut.
Selain itu, pasukannya juga dibekali dengan drill fundamental dan peningkatkan jam terbang dalam game. Aspek fundamental ini didongkrak lewat berbagai tugas yang diberikan selama di rumah.
"Untuk jam terbang masih melihat situasi, karena terkendala pandemi korona," imbuhnya.
Dan bagi coach Handoko, yang terpenting pemainnya harus memiliki daya tahan fisik yang baik. Sebab, ia melihat musim lalu, para pemainnya sempat unggul setengah pertandingan. Hanya saja karena kendur jadi bisa terkejar lawan. "Anak-anak sempat kedodoran di menit akhir dan akhirnya kami kalah," akunya.
Timnya sudah mulai menggelar latihan sejak awal Agustus. Agar bisa diizinkan orang tua, dirinya sampai memberikan pengertian tentang latihan di era adaptasi baru. Salah satunya mengenai ketatnya protokol kesehatan. Ia ingin anak-anaknya menerapkan #JAJACUTAPAMA, jaga jarak, cuci tangan, dan pakai masker.
"Saya beri gambarang kepada orang tua. Setelah latihan mereka saya wajibkan cuci tangan. Saya juga sediakaan hand sanitizer. Dan ada kontak fisik juga dihindarkan pada saat latihan," terangnya.
Coach Handoko beserta jajaran staff sangat antusias untuk berlaga kembali di musim baru Honda DBL. Selama semuanya sesuai dengan instruksi dari pemerintah.
"Kami juga punya tanggung jawab moral untuk mengembalikan pemain dalam keadaan sehat kepada orang tua,” serunya. Untuk target ia ingin anak didiknya bisa tembus semifinal seri Sumatera Utara. (*)