Anak Agung Anom Ramanda Putra, pemain yang baru saja lulus dari SMAN 2 Tabanan ini mengaku banyak pelajaran yang ia dapat selama tiga musim berkostum Bisma. Baginya, tim basketnya tak hanya melulu mengajarkan tentang skill. Melainkan bagaimana caranya menjadi sosok yang lebih dewasa.
Hal ini selalu disampaikan dan diberikan secara tersirat oleh para pelatih mereka. Mulai dari bagaimana harus bersikap hingga disiplin dalam kehidupan sehari-hari.
"Selain harus datang tepat waktu, kami juga diajarkan untuk sportif dan menerima apapun keputusan wasit. Bagiku hal seperti ini susah ditemui di sekolah," ujar Gun Anom, sapaan akrabnya.
Tak hanya itu, tim putra SMAN 2 Tabanan, menurut Gung Anom, sangat solid luar biasa. Bahkan mereka akan langsung tahu jika ada salah satu pemain yang sedang galau.
Hal ini terlihat dari performanya yang tiba-tiba menurun. Melihat hal ini, mereka pun mengajak pemain yang galau tersebut untuk menenangkan mental. Caranya dengan menceritakan apa yang terjadi.
"Hal seperti ini sebenarnya kelihatan simpel. Tapi semakin banyak pemain yang terbuka tentang masalahnya, maka semakin baik chemistry tim tersebut. Soalnya saling percaya satu sama lain," tambahnya.
Ia berharap hal seperti ini tetap terjaga di mana pun berada. Bahkan meski sudah lulus sekali pun. Tak lupa Gung Anom berpesan kepada timnya untuk tetap semangat dan bisa meraih gelar juara.
"Pokkne harus ngidang awak menang nyen! Masak sg ngidang ngalahng sma to nyen," pesan Gung Anom kepada skuad Bisma. (*)