Sejak sepekan terakhir ini, tim basket SMAN 6 Jogjakarta sudah memulai latihan bareng kembali. Tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan yang dianjurkan demi keselamatan bersama. Termasuk menjalankan kampanye #Jajacutapama alias jaga jarak, cuci tangan, dan pakai masker.
Antusiasme luar biasa ditunjukkan para anggota skuad Namche (julukan tim SMAN 6 Jogjakarta). Maklum, cukup lama mereka tak berlatih bersama. Apalagi, pada momen tersebut, ikut dihadiri juga para siswi kelas X, atau mereka yang bakal berstatus rookie.
Momen ini pun dimanfaatkan oleh Rr. Kinandita Hayyu T dan para senior untuk mengajak rookie Namche beradaptasi. Dan, mengenal satu sama lain. Tak jarang, mereka juga mengajak mereka bergurau serta memberikan kesempatan lebih unjuk gigi ketika berlatih bersama.
Menurut Kinandita, para rookie Namche punya potensi yang luar biasa. Beberapa dari mereka bahkan punya skill yang tak kalah dengan kakak kelasnya. Terlebih, para pemain kelas X ini punya postur tubuh yang tinggi.
"Seneng banget mengetahui kalau adik kelas kami banyak yang potensial. Walau butuh waktu bagi kami agar bisa beradaptasi," ungkap Kinandita.
Kehadiran para rookie itu dia harapkan dapat membuat Namche makin bertaji pada gelaran Honda DBL DI Jogjakarta Series musim ke-17 nanti.
Musim kemarin, Namche berhasil melaju hingga ke babak Delapan Besar. Itu sudah merupakan pencapaian yang patut diapresiasi. "Tahun-tahun sebelumnya, kita jarang banget lolos ke Delapan Besar. Makanya target tahun depan minimal harus balik ke playoffs dan lebihin torehan musim lalu," ungkap Kinandita.
Hal inilah yang membuat Kinandita dan skuadnya semangat. Bahkan pandemi bukan menjadi halangan timnya untuk tetap melakukan latihan saat #dirumahaja. Apalagi, ketika masa adaptasi baru seperti sekarang dia dan rekan-rekannya bisa berlatih bareng kembali.
Pada pekan pertama latihan, belum banyak materi yang diterima dari tim pelatih. "Kalau dari pattern memang belum ada latihannya. Lebih banyaknya pengkondisian fisik sih. Juga saling mengenal dengan anggota tim kami yang baru," ungkap Kinandita.
Kinandita menambahkan, bahwa meski sudah boleh berlatih bareng, penerapan protokol kesehatan sangat ketat diterapkan. Dan diawasi oleh pihak sekolah maupun pelatih. "Setiap anggota tim yang ikut berlatih juga wajib mendapat izin tertulis dari orang tua masing-masing," tambahnya. (*)