Ada yang berbeda di ViCee Skill Challange batch kedua kali ini. Jika umumnya para partisipan berasal dari kota penyelenggara Honda DBL, ada satu pemain basket yang berasal dari Kalimantan Tengah. Bahkan, ia tinggal dengan jarak empat jam dari Palangkaraya.

Namanya Nor hadi. Siswa SMAN 1 Katingan Tengah ini bercerita bahwa salah satu alasan yang membuatnya tertarik dengan ViCee Skill Challange adalah ingin membuktikan bahwa kualitas basket di daerahnya juga tak kalah dengan kota besar.

"Kalau di daerahku, kompetisi basket masih jarang banget. Bahkan adanya cuman waktu Agustusan saja. Itupun di luar daerahku. Makanya, waktu denger ada kompetisi ini aku jadi tertarik," ujarnya.

Siswa yang baru saja naik kelas XII ini lantas menjelaskan bahwa proses pengembangan basket di kotanya ini tak semegah di kota besar.  

Jika umumnya ada satu dua klub basket di satu daerah, Katingan masih belum ada klub basket. Hanya ada pembimbing ekstrakurikuler serta alumni yang sedang pulang kampung.

Tak jarang pula Hadi dan teman-temannya memanfaatkan YouTube untuk menambah kemampuan fundamental basketnya. "Meskipun dalam keterbatasan, kami punya semangat buat buktikan kalau kita bisa. Salah satunya ya dari ViCee Skill Challange ini," tambahnya.

Ia berharap agar di dearahnya bisa semakin banyak kompetisi basket. Sehingga banyak talenta muda yang tidak "menganggur" karena minimnya kompetisi basket.

"Harapannya yang paling utama sih bisa ada Honda DBL di sini. Soalnya kalau ada Honda DBL aku yakin segala aspek basket seperti bola dan perlengkapan training pasti juga bakal menjamur di Kalimantan Tengah," harapnya. (*)

Populer

Bener Nggak Sih Olahraga Malam Nggak Bagus Buat Kesehatan?
Menuju Musim Baru: SMAN 8 Bandung Diminta Bermain Lepas dan Menikmati Game
Mulus ke Big Eight, Coach Bayu Beri Catatan untuk Tiga Empat
Kilas Balik: Kebangkitan Al-Maruf yang Membahayakan
Menuju Championship Series: Dian Harapan Andalkan Dua Pemain Kunci