Bagi Rayhan Muthalib, tim basket MAN Model Manado bukan hanya mengajarkan tentang skill saja. Banyak pelajaran hidup yang dapat dipetik. Bahkan hampir di setiap sesi latihannya.

Pemain yang berposisi guard di Honda DBL 2019 lalu ini lantas bercerita bagaimana sosok coach Taufik Padlilah membentuk karakter tiap siswanya menjadi lebih baik.

"Kami belajar bahwa kalah itu bukan harus disesali. Harus dievaluasi, ditingkatkan, dan harus diiringi dengan komitmen. Salah satunya dengan latihan di setiap harinya," ungkap cowok 18 tahun tersebut.

Ia mengungkapkan, ada banyak hal yang dilakukan berdasarkan hasil evaluasi musim 2018. Latihan shooting hingga ratusan kali sampai lari belasan kilometer menjadi menu latihannya dalam tiga kali seminggu.

Tak hanya itu, coach Taufiq juga memperkuat chemistry dengan membiasakan anak asuhnya selalu bersama. Sehingga secara tak langsung mereka terbiasa meredam ego masing-masing agar timnya bisa selaras dalam visi mereka.

"Kami juga terbiasa saling mengevaluasi untuk kemajuan bersama. Jadi no hard feeling kalau misal ada yang negur aku atau sebaliknya. Malah kita semakin senang karena terus diperhatikan oleh tim," tambahnya.

Ia berharap agar kebiasaan positif ini terus menjadi tradisi dari MAN Model Manado. Pasalnya, pendidikan karakter seperti ini tidak akan mudah ditemukan seperti belajar akademik.

"Intinya buat adek kelas MAN Model Manado, jadilah pemain yang ber-attitude baik dan punya disiplin tinggi. InsyaAllah akan jadi bekal untuk kedepannya setelah lulus," tutup Rayhan. (*)

Populer

Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!
Fenomenal! Danu Satria Pimpin Daftar Top Poin Leaders DBL Banjarmasin 2024
Penggawa Smaven Dominasi Top Asis Leaders DBL Banjarmasin 2024
Menuju Musim Baru: SMAN 8 Bandung Diminta Bermain Lepas dan Menikmati Game
Kilas Balik: Kebangkitan Al-Maruf yang Membahayakan