Tim putra dan putri SMAN 1 Langsa gagal melaju ke final Honda DBL Aceh Series 2019. Kedunya, kandas di semifinal oleh tim yang sama, yaitu SMA Methodist.
Meski berhasil masuk fantastic four, pelatih kepala Smansa Langsa, Andi Susanto tidak cepat puas. Ia mengambil langkah cepat untuk memperbaiki kualitas tim.
Saat ini Smansa Langsa telah kembali berlatih rutin bersama di lapangan. Sebelumnya, mereka sempat menjalani program latihan di rumah.
“Walaupun waktu itu Langsa daerah hijau, kami tetap mematuhi aturan pemerintah. Anak-anak mengisi latihan di rumah. Saya hanya memberi drill melalui grup,” bilang coach Andi.
Bukan tanpa alasan, coach Andi tetap memberikan materi selama masa pandemi. Utamanya adalah untuk menjaga daya tahan tubuh. Di samping juga mempersiapkan diri untuk menyambut Honda DBL Aceh Series musim baru.
Tim putri SMAN 1 Langsa berlaga di Honda DBL Aceh Series 2019 (source: DBL Indonesia)
"Saat belum ada kepastian tentang musim baru, mereka harap-harap cemas. Tapi, setelah tahu jadwal (Honda) DBL diundur, mereka menjadi lebih yakin. InsyaAllah kami siap ikut (Honda) DBL," tandasnya.
Pelatih 41 tahun itu memiliki beragam program untuk membenahi performa pemainnya. Bahkan, dirinya pun sampai membuat penilaian dan ranking khusus untuk melihat tolak ukur perkembangan skill pemain.
"Tes yang saya buat bertujuan untuk mentracking performa pemain dan juga tim. Jadi tahu kelebihan dan kekurangan yangg perlu ditingkatkan lagi. Ini kami jalankan karena tidak adanya event selama masa pandemi," ucapnya.
Cara yang dilakukan coach Andi sendiri baru bejalan satu bulan terakhir. Ia berharap, dengan adanya latihan dan tes darinya, anak didiknya bisa lebih fight lagi kedepannya.
"Jangan pernah mengeluh dengan tantangan dan cobaan. Terus belajar dan raih prestasi. Dan pastinya jangan selalu berdoa kepada Tuhan," pungkasnya. (*)