Agusta Maolani belum mampu mempersembahkan gelar champion bagi SMAN 11 Bandung. Namun, dua musim penampilannya di pentas Honda DBL West Java Series begitu berkesan baginya.
Yaps, pebasket berusia 18 tahun itu rindu momen kebersamaan tim dalam menghadapi persaingan Honda DBL. Bukan hanya kebersamaan yang terjalin sesama anggota tim basket. Agus juga terkenang kebersamaan seluruh warga sekolah saat hadir sebagai suporter.
“Wah banyak sekali kenangan. Antusias suporter bikin semangat main buat nama sekolah. Dimulai acara roadshow yang membuat tim basket kami bisa dikenal banyak orang,” paparnya.
Soal persaingan, ia memang mengakui, kompetensi untuk seri Jawa Barat cukup berat. Musim lalu saja, Agus dkk harus angkat koper di babak 16 Besar. Mereka kalah dari SMAN 2 Bandung.
“Itu game terseru. Kami banyak belajar dari kekalahan. Kami jadi tahu apa yang harus diperbaiki. Walaupun akhirnya kami kalah dari mereka,” cetusnya.
Agus punya keyakinan terhadap penerusnya. Para rookie yang akan memasuki musim kedua menurutnya mengalami perkembangan pesat. Hal itu, yang ia yakini akan bisa membawa almamaternya tampil lebih garang dibanding tahun lalu.
Agusta Maolani bermain bersama SMAN 11 Bandung (source: DBL Indonesia)
“Permainan tim kami harus banyak diperhatikan. Salah satunya soal peluang yang gagal dikonversi menjadi poin. Banyaknya turnover juga harus diminimalisir,” tegasnya.
Baginya, semua bisa diperbaiki. Asal juniornya ingin berlatih secara kontinyu dan juga konsisten. “Ini bukan soal menang aja. Ini soal lebih baik tiap harinya, ucapnya. Menurutnya, selalu berikan yang terbaik jadi kunci keberhasilan. “Being hustle on practice are better than you are winning the game on the bench,” tegasnya. (*)
