Angel Claresta tetap bangga dengan skuad SMA Immanuel Pontianak. Meski harus angkat koper lebih awal. Menurutnya seluruh tim sudah bekerja semaksimal mungkin. Terlebih, lawan mereka di laga perdana merupakan tim langganan juara, yakni SMA Santu Petrus.

Pemain berposisi guard ini bercerita bahwa salah satu kunci yang membuat timnya solid adalah saling introspeksi diri bersama-sama.

"Waktu itu momennya setelah Petrus Cup. Nah meski kalah, kami melakukan introspeksi diri. Dari sini nih akhirnya kebiasaan dan terbawa hingga di Honda DBL," kenangnya.

Dalam sesi tersebut, satu persatu pemai akan mengevaluasi diri sendiri serta diberikan masukan dari teman-temannya. Meski terlihat simpel, hal ini nyatanya bisa menjadi semangat tersendiri bagi para skuad Immanuel.

Setelah mendapatkan evaluasi tersebut, mereka terlihat semakin semangat menjalani latihan. Bahkan, ambisi mereka untuk meningkatkan kemampuan juga tidak kalah.

"Rasanya bangga banget lihat progres teman-teman bisa seperti sekarang. Meskipun gagal, tapi mereka nggak pernah patah arang," tambahnya.

Bagi Angel, tim basket Immanuel juga mengajarkan kedisiplinan dan komitmen. Selain itu dia belajar tentang kerja sama sebagai tim yang ingin membuahkan hasil. 

"Pesanku, semoga adik kelas bisa tetap berkomitmen buat latihan di rumah. Meski dalam kondisi pandemi dan tanpa coach. Serta tetap main semaksimal mungkin untuk harumkan nama sekolah," pintanya. (*)

Populer

Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA
Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Penggawa Smaven Dominasi Top Asis Leaders DBL Banjarmasin 2024
Shuttle Run: Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukannya