Hilda Jofira tak pernah menyangka bisa berkesempatan berlaga di Honda DBL. Musim lalu jadi kesempatan terakhirnya membela SMAN 3 Tangerang. Baginya Honda DBL Banten Series jadi kompetisi yang paling berkesan.
Awal cerita Hilda dan turut berpartisipasi di Honda DBL pun terbilang nekat. Sekolahnya adalah tim baru di kompetisi Honda DBL musim lalu. Keikutsertaannya pun terbilang mendadak.
Sebagai debutan, mereka tak mengusung target muluk-muluk. Menurutnya, yang terpenting adalah timnya bisa mendapat pelajaran berharga di liga basket terbesar level pelajar se-Indonesia tersebut.
"Yang paling tak disangka adalah banyaknya penonton yang semangat mendukung kami," ungkap pebasket 18 tahun itu.
Hilda mengungkapkan, masih banyak hal harus diperbaiki adik kelasnya di Smanic--julukan SMAN 3 Tangerang. Dia berhara Smanic harus sudah memilki target yang pasti pada musim baru nanti.
Pemain berposisi guard itu pun memiliki beberapa catatan agar adik kelasnya bisa berbenah menghadapi musim baru nanti. Di antaranya adalah soal chemistry dan mental tim saat bertanding.
"Chemistry tim masih kurang. Lalu harus mengurangi rasa deg-degan biar mainnya nggak ngawur di lapangan. Mereka harus bisa lebih bertanggung jawab dan berusaha untuk percaya sama kekuatan tim," pintanya. (*)