Memenangkan pertandingan basket sebenarnya hanya butuh satu cara yakni mencetak poin lebih banyak dari lawan. Akan tetapi, untuk mencetak poin lebih banyak dari lawan, kita punya dua pilihan. Pertama, menambah perolehan poin kita sendiri. Kedua, membuat poin lawan berhenti atau mempersulit mereka untuk mencetak angka.
Bertahan sendiri adalah sebuah proses yang kompleks. Butuh banyak hal yang harus berkerja secara bersamaan. Pertama, seorang pemain harus memiliki dasar bertahan satu lawan satu yang baik. Lalu, pemain juga harus mampu memperhatikan sekitar, tak hanya arah bola saja. Namun, kedua hal ini tak akan berfungsi dengan baik jika tidak ada komunikasi yang baik.
Komunikasi di sini adalah komunikasi secara verbal. Setiap pemain harus terus saling berbicara setiap dalam posisi bertahan. Apa saja yang dibicarakan? Seorang pemain bertahan harus memperhatikan bola dan pergerakan lawan di waktu yang sama. Kalian, sebagai pemain bertahan yang lain, harus memberi tahu rekan kalian kondisi lapangan yang tak terlihat atau tak terjangkau mata rekan kalian.
Misal, satu rekan kalian menghadapi orang yang membawa bola. Maka ia akan berada di berhadapan dengan lawan. Praktis, ia tak bisa melihat screen yang datang di samping atau bahkan di belakangnya.
Di situ, kalian yang berada di sekitar rekan kalian, harus berbicara atau berteriak “screen di kanan/kiri/belakang.” Pastikan rekan kalian bisa mendengar agar mereka bisa mengantisipasi screen dan menentukan pilihan selanjutnya, ingin melakukan tukar jaga atau tidak.
Percakapan lain yang sering dilakukan saat bertahan adalah teriak saat lawan yang kalian jaga mendapat bola. “Ball, ball, ball”, adalah ucapan yang sering keluar saat mendapat posisi ini. Dengan ini, rekan kalian yang sedang menjaga lawan jadi tahu di mana posisi bola tanpa harus memutar posisi badannya atau mengalihkan perhatian dari lawan.
Hal seperti ini bisa dibilang sederhana dan tampaknya mudah dilakukan. Namun, percayalah, hal ini tak mudah untuk dibiasakan. Bahkan, di level profesional hingga tim nasional, hal seperti ini juga sering terlewatkan.
Selama saat bertahan kalian tidak merasa berisik atau bising, berarti tim kalian berlum berkomunikasi dengan baik. Semangat berlatih, semangat membiasakan, semangat menjadi lebih baik! (*)