Kurangnya persiapan fisik dan mental membuat rookie SMAN 8 Malang, Dewa Made bermain kurang opsimal. Apalagi Honda DBL 2019 merupakan event pertamanya. Sehingga ia merasa sedikit grogi.
Meski begitu, kualitas guard yang satu ini bukan kaleng-kaleng. Rata-rata menit bermainnya menyentuh angka 38 menit membuktikan bahwa Dewa adalah rookie yang berpengaruh di timnya.
Dari tujuh laga yang dilalui, pemain 16 tahun ini sukses mencetak 79 poin, 17 rebound, 13 assist, dan 27 steal.
"Selama sebelum pandemi dan saat pandemi ini aku terus gencar lakukan latihan. Soalnya aku optimis Honda DBL akan diselenggarakan. Makanya aku pengin selalu siap," ungkapnya.
Ia bercerita, sebelum pandemi coronavirus terjadi Smarihasta sudah mengikuti dua event lokal yang diselenggarakan setelah penyelenggaraan Honda DBL. Tak hanya itu, latihan rutin juga menjadi makanan sehari-hari timnya agar grafik performa tim mereka terus meningkat.
Hal ini pun berlanjut saat kondisi pandemi. Meski tidak bertatap muka secara langsung, Made dan teman-temannya tetap in touch saat berlatih via daring.
"Terus aku juga menambah latihan sendiri, seperti finishing dan shooting. Biasanya latihannya di lapangan dekat rumah," tambahnya.
Semangat berlatih yang terus membara ini tak lepas dari impiannya ingin membawa skuadnya meraih gelar juara pertama kalinya. Terlebih di musim lalu, mereka sudah berhasil melangkah hingga Big Four.
"Dari Honda DBL kemarin ada satu hal yang aku pelajari: Kami nggak boleh berpuas diri. Kami memang bisa berhasil lolos ke Surabaya, tapi masih ada tim lain yang nggak kalah tangguh di luar seri Malang," akunya. (*)