Bagi Karina Salma Rizkita, menjadi bagian tim putri SMAN 1 Waru tak melulu tentang basket dan menjadi pemenang. Dari sinilah karakter dan pendewasaan dirinya agar terus berkembang.
Menurutnya, semua ini tak lepas dari nuansa kekeluargaan yang dibangun coach Andri Danarto. Pelatih 35 tahun ini selalu membuat suasana tim menjadi saling mendukung.
Bagi Karina, coach Andri adalah sosok yang sabar dan tidak banyak bicara. Namun, sekalinya mengeluarkan kata-kata, skuad Smantaru seolah tersihir dengan ucapan motivasinya.
"Cara mendidiknya itu nggak neko-neko. Maksudnya nggak banyak omong tapi selalu bisa bikin kami bangkit," ungkapnya.
Katalis positif inilah yang menurut Karina bisa membuat timnya bermain gemilang di musim 2019 lalu. Meski berstatus runner up grup, mereka mampu melangkah hingga babak delapan besar.
Musim lalu Karina Salma menorehkan 33 poin, 29 rebound, dan 19 steal dari lima laga
Tak hanya itu saja kebiasaan terbuka satu sama lain juga selalu diterapkan di mana pun berada. Sehingga, mereka bisa berkembang secara optimal.
"Biasanya kalau sebelum Honda DBL dimulai, kita berkumpul buat ngomongin masalah yang ada tim. Spot yang paling sering dipakai adalah gazebo. Di situ baik kami saling curhat. Alhamdulillah bisa bikin tim semakin berkembang," tambahnya.
Dia berpesan ke skuad Smantaru untuk tidak patah semangat buat latihan meskipun pandemi ini melumpuhkan latihan mereka untuk sementara waktu.
"Yang penting tetap #JAJACUTAPAMA. Dan jangan lupa terus siapin diri biar nanti kalau Honda DBL udah kasih lampu hijau buat diselenggarakan, kalian (skuad Smantaru, red) juga siap," pesannya. (*)