Dimulai Lebih Pagi dan Dilarang Guyon Selama Latihan

| Penulis : 

Octavia Skoda sukses membawa SMAN 4 Jogjakarta menembus babak delapan besar. Guard dengan tinggi 178 cm ini seolah menjadi paket lengkap yang dimiliki Patbhe baik saat menyerang maupun bertahan.

Pada musim kemarin, pebasket yang akrab disapa Octa itu sukses mencetak 39 poin, 18 rebound, sembilan assists, dan sembilan steal dari total lima pertandingan yang dilalui.

Octa mengaku kerap "disiksa" pelatihnya agar tangguh baik secara fisik maupun mental. "Kadang ada latihan pagi sebelum sekolah di mulai. Kami wajib lari mutar lapangan bola sebanyak 10 kali. Ditarget waktu juga. Makanya rata-rata staminanya bagus," ungkap Octa.

Selain fisik, latihan fundamental juga menjadi menu makanan mereka sehari-hari. Mulai dari layup 100 kali kanan kiri hingga shooting 50 kali dengan target. 

Satu kebiasaan yang selalu dilakukan skuad Patbhe setelah latihan adalah datang ke warung bubur kacang ijo dekat sekolah. Di sanalah mereka melepas lelah selagi menyantap bubur kacang hijau yang penuh nutrisi.

"Kalau di burjoan kami bisa bergurau bebas. Soalnya kalau di lapangan nggak boleh guyon. Sekalinya guyon langsung dimarahi," ungkapnya.

Bagi Octa, latihan seperti ini memang sangat melelahkan. Apalagi di hari tertentu skuad patbhe harus datang lebih pagi ke sekolah untuk latihan.

Meski begitu, 'siksaan' ini akan berbuah hasil jika ditekuni dengan baik. Pasalnya, coach Yosua Ivan dan tim pelatih selalu menyiapkan yang terbaik untuk anak asuhnya.

"Nggak apa kalau mau nangis karena kecapean sekarang. Yang penting jangan sampai nangis karena menyesal karena nggak optimal di pertandingan. Semangat!" tutupnya. (*)

 

Populer

Kilas Balik: Kebangkitan Al-Maruf yang Membahayakan
Menuju Musim Baru: SMAN 8 Bandung Diminta Bermain Lepas dan Menikmati Game
Mulus ke Big Eight, Coach Bayu Beri Catatan untuk Tiga Empat
Menuju Championship Series: Dian Harapan Andalkan Dua Pemain Kunci
Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!