Sabrina Nursyawalya jadi satu dari empat rookie yang membela tim putri SMAN 39 Jakarta pada Honda DBL DKI Jakarta Series musim lalu. Sepak terjangnya bersama srikandi Galan (julukan SMAN 39) ternyata cukup moncer. 

Student athlete berusia 16 tahun ini berjasa membawa Galan melaju hingga babak semifinal penyisihan regional Jakarta Timur (East Region).  Galan gagal melangkah ke final setelah dikandaskan oleh SMAN 21 Jakarta.

Dibalik keberhasilan Galan tembus semifinal seri Jakarta Timur, kontribusi Sabrina patut diacungi jempol. Dara cantik berusia 16 tahun itu, membuktikan bahwa dirinya patut diperhitungkan, sekalipun baru menjalani debutnya di Honda DBL.

“Wah dari awalnya cuma bisa liat instagram DBL eh malah jadi kenyataan bisa main. Itu best feeling ever apalagi bawa nama sekolah,” akunya.

Pemain berposisi guard itu memang impresif. Sabrina mampu membukukan total 34 poin, 8 rebound, dan 6 steal. Belum lagi rata-rata waktu bermainnya yang mencapai 26 menit 36 detik. Dirinya juga kerap menciptakan peluang buat timnya. Dengan catatan field goals di angka 42,4 persen. Keberhasilannya itu diakui karena rekatnya para pemain Galan.

Tidak adanya senioritas membuat Sabrina selalu senang jika bermain bersama tim. “Dari kakak kelas mau cewek atau cowok semua terbuka. Ditambah kita sering main bareng di luar basket jadi makin dekat,” ujarnya.

Dari kegagalan tahun kemarin, ia bayak belajar. Agar bisa tampil lebih baik lagi. Karena itu ia dan teman-temannya sangat menunggu untuk kembali berlaga di Honda DBL 2020.

“Kita semua nunggu DBL mulai, kita juga udah latihan mandiri sama coach di rumah, biar tetap terbiasa basketan,” ucapnya.

Selain mendapat materi dari pelatih, Sabrina juga kerap latihan di lapangan dekat rumahnya. Dirinya berlatih dengan sungguh-sungguh. Terutama soal variasi layup dan footwork. “Kadang kalu harusnya rest day malah aku latihan sendiri di komplek hehehe,” paparnya.

Di Honda DBL musim berikutnya, ia punya target untuk bisa tembus final Jakarta Timur lebih dulu. Karena itu ia berpesan pada rekan setimnya untuk berlatih tiada henti. “Latihan sampai bisa ngerasain gimana rasanya jadi yg terbaik,” pungkasnya. (*)

Populer

Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Bulungan Siap Mati-matian Hadapi Misi Revans Jubilee di Final DBL Jakarta!
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA
Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa
Shuttle Run: Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukannya