Bagi Rafly Putra, suatu tim akan tidak bisa berkembang jika merasa sudah puas terhadap sebuah hasil. Hasil bagus di sebuah pertandingan atau event bisa membuat tim terlena. Hal inilah yang diharapkan tidak terjadi di tim basket SMAN 20 Surabaya.
Rafly tak mau adik kelasnya cepat berpuas diri atas apa yang sudah dicapai. Ia berpesan agar para juniornya tersebut tetap rendah hati, dan selalu bekerja keras.
Menurut Rafly, itulah wejangan yang selalu disampaikan oleh coach Wahyu Adi Saputra dan Septian Rizky Saputra. Keduanya selalu menekankan ke anak-anaknya untuk tidak berpuas diri.
Rafly juga menceritakan bagaimana ia dan timnya berlatih. Selain memperkuat fisik, motion adalah hal wajib yang harus dimiliki para pemain Twenty. Hal ini bisa terlihat dari bagaimana Rafly bermain. Ia sukses mencetak 39 poin, 33 rebound, 16 assist, dan 10 steal.
"Motion saja nggak cukup. Harus divariasikan sesuai dengan tipikal bermain masing-masing. Supaya bisa semakin tajam," ungkapnya.
Selain itu, ada satu kebiasaan yang selalu dilakukan skuad Twenty sebelum bermain. Mereka akan menginap di salah satu rumah pemain. Aktivitas ini menjadi tradisi agar chemistry mereka semakin kuat.
"Meski kelihatannya main PS, nongkorong bareng, dan berangkat ke DBL Arena bareng itu simpel, tapi hal ini memberi efek besar banget buat chemistry kami," tutur Rafly. (*)