Erick Ong menjadi salah satu kunci performa gemilang SMA Don Bosco Banjarmasin di Honda DBL Seri Kalimantan Selatan musim lalu. Pemain 16 tahun ini acap kali menjadi sosok dibalik kemenangan timnya.
Dari tiga laga yang dilalui, Erick berhasil mengoleksi 33 poin, 18 rebound, tiga assist, lima blok, dan tujuh steal. Meski demikian, pemain yang baru terjun ke basket saat SMP ini mengaku kurang puas dengan performanya.
Oleh karena itu, sejak Honda DBL 2019 lalu berakhir, ia langsung menggenjot latihan. Baik bersama tim maupun latihan secara mandiri di rumah.
"Kalau sebelum pandemi, latihanku bisa sampai tiga kali dalam sehari. Mulai pagi sama sore di sekolah, lanjut malam bareng klub. Aku ingin bisa memberikan yang terbaik untuk musim terakhirku," ungkap Erick.
Saat di sekolah ia lebih banyak berlatih penguatan otot serta pattern. Sedangkan di klub ia lebih banyak menghabiskan waktu untuk meningkatkan latihan fundamental.
Meski melelahkan, Erick justru kangen dengan padatnya jadwal latihan tersebut. Apalagi, timnya juga kerap ke luar kota untuk latih tanding. Selain mengasah skill, metode latihan ini bisa meningkatkan chemistry timnya.
"Selama pandemi ini aku lebih banyak latihan ball handling di rumah. Kadang juga menambah latihan shooting dengan nembak ke tembok," tambahnya.
Setelah mendengar kabar baik dari diskusi online DBL Indonesia bersama Menpora, Erick mengaku makin semangat untuk menyiapkan diri. Pasalnya, ia ingin membawa sekolahnya ke babak final seri Banjarmasin.
"Ini tahun terakhirku. Jadi aku ingin memberi yang terbaik buat tim. Semoga bisa dikabulkan oleh Tuhan," tuturnya. (*)