ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Brylia Tumanduk kini bisa berlatih basket tiap hari di lapangan mini yang dibangun ayahnya di atap rumah. Student athlete Manado Independent School ini makin siap menghadapi Honda DBL 2020. (Source: Dokumen Pribadi)

Brylia Tumanduk, forward Manado Independent School kini tak galau lagi. Keinginan student athlete ini untuk tetap bisa berlatih basket setiap hari pada masa normal baru bisa terwujud. Pun demikian harapannya agar Honda DBL 2020 bisa tetap terselenggara. Kini segala penyebab kegalauannya itu sudah terobati. Setelah ia mengikuti diskusi online program DBL Talks, yang menghadirkan Menpora RI, Zainudin Amali. Serta Founder dan CEO DBL Indonesia, Azrul Ananda, Senin, 6 Juli 2020.

Dalam diskusi  'Anak Muda, Olahraga dan Korona' tersebut, Menpora Zainudin Amali memberikan restu berjalannya Honda DBL. Dengan catatan, DBL Indonesia harus membuat skema yang terstruktur dan detail terkait protokol kesehatan.

"Rasanya seperti mendapat pencerahan gitu. Bikin semangat sih latihannya. Biar ketika Honda DBL siap diselenggarakan, aku juga siap melaksanakan," ungkap pemain yang bergabung dalam skuad elite Honda DBL Indonesia All-Star 2019 tersebut.

Kabar itu makin melengkapi rasa girang Brylia. Setelah salah satu harapannya juga telah dikabulkan ayahnya. Apa itu? Dibuatkan lapangan basket pribadi di rooftop rumahnya. Wow!

Yup. Lapangan basket mini sederhana itu kini telah jadi. Brylia pun sudah bisa memanfaatkannya untuk berlatih. Tanpa harus keluar rumah. Sang ayah, sangat mendukung karir basket putrinya. Beliau ingin Brylia bisa berlatih dengan lebih maksimal, meski dalam keadaan pandemi.

Lapangan basket mini di atap rumahnya itu bisa digunakan hingga tiga orang. Dilengkapi satu ring basket. Serta dipasangi jaring pengaman. Fasilitas baru ini tentunya sangat membantu Brylia untuk mengasah sense bermainnya. Mulai dari shooting, lay up, hingga bermain one on one bersama kakak dan saudara sepupunya.

Bukan tanpa alasan, meski dua kali menjadi All-Star, ia merasa masih ada yang kurang dari permainannya. Oleh karenanya, di musim terakhirnya berseragam MIS, ia ingin memberikan kenangan terindah berupa gelar juara.

"Musim lalu, tim lain lebih siap makanya bisa meraih gelar. Nah, di musim ini, aku lebih siap baik fisik, fundamental maupun mental. Makanya aku bakal berusaha lebih keras buat kasih yang terbaik untuk tim dan sekolah," tutupnya. (*)

 

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIERS
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY