Indah Cahyani sangat bangga dengan torehan tim basket SMAN 2 Kebumen pada Honda DBL Central Java Series musim lalu. Smanda (julukan SMAN 2) sukses bersaing dengan tim kuat lainnya di Seri Jawa Tengah. Mereka bahkan sukses melaju hingga Big Four fase Championship Series. Itu adalah pencapaian terbesar Smanda selama ikut Honda DBL. Satu tahun sebelumnya, tepatnya pada edisi 2018, perjalanan mereka terhenti di penyisihan Regional Selatan.
Torehan tersebut patut dibanggakan. Namun, juga harus banyak mendapatkan perhatian. Pasalnya, selain Indah, enam pemain Smanda lainnya juga sudah lulus tahun ini.
Menurut Indah perubahan komposisi pemain yang membuat perjuangan adik kelasnya sedikit lebih berat. “Pasti ada efeknya. Mereka harus siap sebagai tulang punggung tim. Dan harus menjalin komunikasi antarpemain, terutama dengan juniornya," ucapnya.
Keberhasilan Smanda tahun lalu didasari dengan ambisi untuk membawa nama harum sekolah. Terlebih Indah yang sangat ngotot untuk bisa membawa Smanda juara. Tak heran jika tim besutan Nuli Sukam Wardana ini bisa tampil all out. “Kami ingin membuat sejarah buat pencapaian baru untuk basket Smanda,” paparnya.
Oleh karena itu Indah berpesan agar bisa mengikuti instruksi pelatih dengan baik. “Aku yakin program Coach Nuli bisa tetap membawa Smanda terus membaik,” ujarnya.
Sebagai alumni, sekaligus baktinya demi almamater tercinta, Indah siap naik level ke coaching staff. Dia pasti bersedia jika berkesempatan membantu jajaran kepelatihan Smanda.
“Kalau ditawarin pasti mau banget, bisa membantu Smanda, walaupun nggak langsung di lapangan,” tegasnya.
Sebagai pemain, Indah adalah salah seorang pilar penting Smada Kebumen pada gelaran musim lalu. Student athlete yang kini berusia 18 tahun itu membukukan total 46 poin, 20 rebound, dan 4 assist buat Smanda. Dirinya juga masuk jajaran Top Point Honda DBL Central Java Series-South Region musim lalu. Tepat di bawah Jacqueline, Indah melesatkan 34 poin atau setara 11,3 point per game. (*)