Musim lalu menjadi tahun pertama yang tak akan dilupakan Gina Fischer. Pasalnya Honda DBL seri Jogja 2019 adalah musim perdananya berkostum SMAN 1 Jogjakarta.

Meski begitu, bukan berarti Gina tidak tampil maksimal. Dia justru menjadi sosok di balik keberhasilan Teladan-sebutan SMAN 1 Jogja--melangkah hingga babak delapan besar.

Pemain kelahiran Hildesheim, Jerman, 16 tahun lalu itu berhasil mencetak 18 poin, 19 rebound, serta empat steal dari tiga laga.

"Untuk musim baru ini kami sudah sempet latihan sebelum pandemi. Ada banyak drill yang diberikan coach Agung Budi Raharjo dan Ante Wahyu," ujar Gina.

Ia menjelaskan bahwa dalam drill tersebut ada beberap aspek yang terus ditingkatkan oleh para pelatih. Mulai dari fisik sampai pattern yang lebih spesifik sesuai kondisi di lapangan.

Tak hanya itu, untuk mengusir kejenuhan, para tim pelatih kerap memberikan challange ke pemain. Jadi, para pemain akan ditantang untuk menyelesaikan target shooting yang diberikan pelatih.

"Yang kalah dikasih hukuman seperti sprint atau lari mengitari lapangan. Jumlahnya sesuai dengan kurangnya target shooting tadi," tambah Gina.

Namun semenjak pandemi tim Teladan masih belum melakukan latihan bersama. Sebagai gantinya, tim pelatih memberikan beberapa latihan fundamental statis serta fisik.

"Selain itu aku juga menjaga kebugaran dengan tidur teratur serta mengatur pola makan. Soalnya aku ingin membawa Teladan ke semifinal. Jika sudah bisa latihan bersama nanti, aku dan tim bakal mengejar ketertinggalan dan kekurangan materi dari tim pelatih," tuturnya.(*)

Populer

Mulus ke Big Eight, Coach Bayu Beri Catatan untuk Tiga Empat
Bener Nggak Sih Olahraga Malam Nggak Bagus Buat Kesehatan?
Menuju Musim Baru: SMAN 8 Bandung Diminta Bermain Lepas dan Menikmati Game
Kilas Balik: Kebangkitan Al-Maruf yang Membahayakan
Menuju Championship Series: Dian Harapan Andalkan Dua Pemain Kunci