Layaknya olahraga beregu lainnya, basket juga selalu menghadirkan jumlah pemain yang seimbang baik di lapangan atau di bangku cadangan. Tujuannya adalah untuk menjaga pertandingan tetap menarik, berimbang, dan meningkatkan tingkat kesulitan untuk mencetak angka.
Pun demikian, karena zaman terus berkembang, permainan bola basket pun mengikuti. Selalu ada cara-cara atau strategi baru yang dikembangkan pelatih di seluruh dunia untuk memudahkan tim mereka membongkar pertahanan lawan dan mencetak angka.
Akan tetapi, beragam strategi untuk memecah pertahanan lawan tentunya akan sulit berhasil jika tidak diimbangi dengan kemampuan individu pemain.
Dalam hal ini, utamanya adalah bagaimana seorang pemain mengatasi lawan dalam sebuah skema satu lawan satu. Satu lawan satu adalah salah satu skema menyerang dan bertahan paling kuno di basket, tapi tetap krusial perannya.
Bagaimana cara mengatasi musuh dalam skema ini?
Kita kembali ke filosofi olahraga ini sendiri. Basket adalah sebuah olahraga yang sederhana. Tujuan utama dari sebuah tim atau pemain basket di lapangan adalah mencetak poin sebanyak-banyaknya, lebih banyak dari lawan. Mencetak poin paling mudah dilakukan dengan menempatkan diri kita semakin dekat ke ring.
Namun, lawan tak akan membiarkan kita leluasa melakukan ini. Lawan akan terus berusaha menghalangi kita mendekat ke ring atau melepaskan tembakan dengan mudah.
Cara terbaik mereka untuk melakukan dua hal di atas adalah dengan menempel atau lebih bisa disebut melekat ke lawan. Oleh sebab itu, kita harus menciptakan jarak dengan lawan agar bisa mendekat ke ring atau lebih leluasa melepaskan tembakan. Secara garis besar, hanya ada dua cara untuk mencipatakan jarak dalam skema satu lawan satu. Pertama, adalah cara mengecoh lawan dengan crossover.
Crossover adalah salah satu gerakan fundamental tapi tak mudah dilakukan semua orang. Gerakan ini butuh kombinasi kecepatan dan kecekatan dalam dribble serta melakukan tipuan baik melalui badan, kepala, atau tangan. Gerakan ini bisa sangat berbahaya jika kalian memang sudah sangat mahir dalam dribble bola. Namun, jika belum cukup mahir, ada cara kedua yang bisa dilakukan.
Cara kedua untuk membuka jarak dengan lawan adalah dengan menekan atau membuat kontak dengan lawan. Ya, kalimat ini memang terlihat kondtradiktif. Kita ingin membuka jarak, tapi dengan menekan atau membuat kontak yang berarti kita justru semakin mendekat. Tetapi, ini memang benar-benar cara yang lebih mudah ketimbang memahirkan crossover kalian.
Aturan utama dribble adalah pastikan tubuh kalian rendah. Dalam hal ini, selain untuk melindungi bola dari rebutan lawan, posisi tubuh yang rendah juga berguna untuk menyerang lawan. Ditambah kuda-kuda dan langkah yang tepat, saat kalian melakukan penetrasi, coba lakukan kontak ke area tubuh bawah lawan (lower body), utamanya di area pinggul.
Pastikan yang menempel adalah bahu dan tubuh kalian, bukan perpanjangan tangan. Jika tangan kalian yang melakukan kontak dan menekan lawan, hampir bisa dipastikan wasit akan meniup peluit offensive foul.
Beri tekanan yang cukup (tidak terlalu keras dan tidak terlalu lemah) untuk memaksa lawan mundur setidaknya dua langkah. Dengan hal ini, kalian sudah akan berjarak dua langkah dengan lawan dan bisa langsung melepaskan tembakan atau menerobos ke area ring.
Jika kalian sudah mahir dalam gerakan ini, kalian bisa mengkombinasikan gerakan dribble kontak ini dengan side step atau step back yang akan membuat jarak kalian dengan lawan semakin jauh dan semakin leluasa melepaskan tembakan.
Video ini akan menjadi contoh terbaik dribble dengan kontak untuk membuka jarak dengan lawan. Selamat mencoba! (*)