Garda SMA Al-Izhar Pondok Labu (AIPL), Rhasaan Habibie harus mengurungkan niatnya melanjutkan studi di luar negeri. Hal itu disebabkan lantaran kondisi yang belum membaik dari efek pandemi Covid-19. Sebelumnya, kapten AIPL musim lalu itu mempunyai kenginan untuk mengambil studi sport science di Eropa. Kini, ia memfokuskan diri untuk mengejar Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui ujian tulis.
“Aku nggak mau mengambil resiko ambil kuliah keluar negeri. Yang jelas sekarang masih nunggu jadwal tes tulisnya,” tandasnya.
Student athlete berusia 18 tahun itu memilih dua PTN. Yaitu Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Udayana (Unud) Bali. Di dua PTN itu Rhasaan berniat mengambil jurusan manajemen internasional.
Jurusan itu diambil karena ia ingin memiliki keinginan berkecimpung di dunia bisnis bidang olahraga. Mengikuti rekam jejak sang ayah, sebagai mantan CEO klub sepak bola di Indonesia, PSM Makassar.
“Awalnya kan ambil sport science emang tujuannya mau di olahraga gitu. Sekarang kalau di manajemen siapa tau juga masih bisa nyerempet juga tuh masuk bola ataupun basket,” katanya.
Keputusannya untuk memilih jurusan manajemen sangat didukung orang tuanya. Karena itu dirinya tidak ingin menyiakan kesempatan itu. Ia pun bersungguh-sungguh agar bisa melanjutkan studinya di bidang yang ia impikan. “Yang pasti aku bayak belajar bareng sama teman. Tapi aku lebih belajar mandiri, ngerjain try out online. Nggak sampai ambil les lagi sih,” tungkasnya.
Sebagai salah satu atlet pelajar yang masih berjuang meraih kuliah, dirinya juga berpesan agar class of 2020 tetap semangat untuk bisa meggapai kampus impian. “Berjuang terus sampai kita bisa dapat kuliah. Karena banyak banget jalur-jalur masuk perguruan tinggi,” cetusnya.(*)