Keberhasilan SMA St. Louis 1 Surabaya meraih back-to-back champion Honda DBL Seri Jatim tak lepas dari kerja keras yang mereka lakukan. Baik sejak persiapan,latihan, maupun saat bertanding. Inilah yang diungkapkan oleh Michael Valentino. Forward yang baru saja lulus dari Sinlui ini bercerita bahwa ia dan timnya melakukan latihan super ekstra keras, demi siap tampil di Honda DBL.
"Biasanya, setelah dua minggu Honda DBL berakhir, tim bakal mulai diseleksi nih. Baik pemain musim kemarin ataupun baru, semuanya bakal diseleksi ulang. Jadi kalau gak serius, meskipun musim lalu mainnya bagus bisa nggak kepilih," ujar Valentino.
Ia lantas bercerita bahwa program latihan di Sinlui akan memadat seiring dengan semakin dekatnya Honda DBL. Bahkan saat sudah menginjak empat bulan sebelum berkompetisi, latihan yang awalnya hanya dua kali seminggu memadat menjadi lima hari seminggu. Lebih tepatnya hanya libur di hari Sabtu dan Minggu.
Latihannya pun tidak hanya sore hari saja. Bahkan, sejak pagi, mereka harus sarapan lari dengan jarak belasan kilometer agar kondisi tubuh mereka selalu prima.
"Jadi, sejak shubuh itu kita sudah kumpul di sekolah. Terus jogging dari Sinlui ke Kebun Binatang Surabaya. Pulangnya lewat Transmart Ngagel baru balik lagi ke Sinlui. Itu dilakukan setiap hari selama mendekati Honda DBL," ujar Valentino.
Valentino yang berasal dari Bondowoso pun sempat kaget dengan kerasnya latihan di Sinlui. Bahkan, Ia bercerita bahwa dirinyas empat ingin berhenti karena tidak kuat.
Melihat hal tersebut, Coach Ivan langsung mengajaknya ngobrol personal. Coach Ivan lantas mendengarkan tiap keluh kesah Valentino.
"Ko Ivan nggak marahi aku. Malah motivasi aku. Dia bilang kalau aku punya potensi. Makanya ikutin aja semua latihannya dengan serius dan nanti pasti bakal berbuah manis," tambah student athlete yang akan kuliah di Ubaya tersebut.
Motivasi inilah yang membuat Michael Valentino menjadi pemain yang sangat diperhitungkan di Honda DBL. Bagaimana tidak, dari sembilan laga yang dilalui, ia mencetak total 88 poin, 36 rebound, 26 assist, dan 22 steal.
Momen final menjadi salah satu pertandingan yang memorable bagi Valentino. Pasalnya, ia yang besar di Bondowoso dan hanya melihat Youtube buat nonton Honda DBL, menjelma menjadi sosok yang ada di lapangan. Bertanding di partai final dengan atmosfer yang luar biasa.
"Sebenarnya, alasan utamaku pindah ke Surabaya itu karena pengin main basket di DBL. Dan Puji Tuhan bisa bawa Sinlui juara dan raih beasiswa di Ubaya," tutupnya. (*)