Pada musim 2019 lalu, SMAN 2 Bitung menorehkan pencapaian luar biasa di Honda DBL North Sulawesi Series. Skuad asuhan Octavianus Sanda ini berhasil melebihi torehan musim sebelumnya. Yaitu melangkah hingga ke babak Semifinal.

Dibalik itu ada sosok center tangguh mereka yang cukup sulit dibendung. Ia adalah Aryatama Daniel. Student athlete berusia 18 tahun ini  menjadi pilar utama di dalam timnya.

Dalam tiga laga yang dilakoni, Daniel berhasil mencetak 33 poin dan 15 rebounds. Di laga semifinal sendiri, ia membukukan 15 dari total 45 poin yang dihasilkan timnya.

Daniel lantas bercerita bahwa dibalik performanya tersebut, ada latihan keras bersama tim yang ia lalui untuk bisa meraih mimpi mereka menembus babak final Honda DBL North Sulawesi Series 2019.

Sejak kelas X, ia sudah mengidamkan untuk bisa menjadi skuad utama. Sayang, di musim 2017, regulasi masih belum menghendaki Daniel untuk bermain bersama tim. 

Hal ini pun menjadi motivasi tersendiri baginnya untuk meningkatkan kemampuan. Ia pun dengan semangat berlatih untuk meningkatkan kemampuannya agar bisa bermain di Honda DBL.

"Saking kerasnya, kita sampai "merusak" dua ring yang ada di sekolah. Satu punya sekolah dan satu punya teman satu tim yang memang didonasikan buat latihan tim," ujarnya.

Hal ini tak lepas dari drill latihan yang diberikan Coach Sanda untuk meningkatkan kemampuan anak asuhnya. Terutama di sektor finishing. Dari satu sesi saja satu pemainnya diwajibkan melakukan lima puluh kali tembakan. 

Meski begitu, bukan berarti mereka kehabisan akal. Timnya berinisiatif untuk meminjam lapangan SMPN 2 Bitung. Tujuannya agar mereka tetap bisa mengasah fundamental. 

"Itu masih belum latihan fisik. Biasanya kita disuruh lari dari SMA Don Bosco Bitung sampai sekolah. Kalau dihitung kurang lebih ada 3 KM-an mungkin," tambahnya.

Semua hasil kerja kerasnya pun terbayar saat Daniel dan rekannya, Rigen Rotinsulu terpilih menjadi kandidat first team. Meski belum sempat terpilih menjadi first team ia mengaku sangat bangga karena berhasil menunjukkan bahwa SMAN 2 Bitung juga tidak kalah dengan sekolah lainnya di Manado.

Ia pun berpesan ke adik-adik kelasnya agar tidak menyerah dan selalu bekerja keras untuk bisa meraih apa yang diinginkan. Apalagi, Ia percaya bahwa timnya bias lebih dari musimnya saat bermain.

"Yang terpenting tetap kompak, semoga bisa meraih apa yang diinginkan di musim 2019 waktu main di Honda DBL 2020," tutupnya. (*)

 

Populer

Mimpi Turun-temurun, Sachi dan Sang Ayah Solid Ingin Rasakan Indonesia Arena
Trilogi Final DBL Jakarta: Bulungan Makin Komplet dengan Kombinasi Pemain!
Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Drama Overtime Antarkan SMAN 1 Pacet Mojokerto ke Playoffs
Awaluddin Hatta Ingin Kuliah di Fakultas Ilmu Keolahragaan UNM Makassar