Guard yang membantu SMA St. Louis 1 Surabaya meraih dua gelar juara beruntun Honda DBL East Java Series (2018 dan 2019), Andreas Marcellino Bonfilio bercerita bahwa dirinya sudah diterima di Ubaya. Pemain berdarah Blitar ini memilih jurusan pemasaran untuk bisa mengejar mimpinya di masa depan.
"Aku pengin jadi pengusaha sukses. Makanya ketika ada tawaran di Ubaya, aku pilih jurusan itu," ujarnya.
Bonfill sendiri menjadi salah satu dari beberapa student athlete yang masuk ke Universitas Surabaya melalui jalur beasiswa. Hal ini tak lepas dari gemilangnya pemain berusia 18 tahun tersebut di lapangan.
Di Honda DBL sendiri, wonder kid ini mencatatkan torehan yang gemilang. Ia berhasil sapu bersih slot pemain Honda DBL Indonesia All-Star 2018 dan 2019 selama dua musim berseragam Sinlui.
Pada musim 2019 sendiri, Bonfil juga tak kalah gemilang dari musim sebelumnya. Dari sembilan laga. Ia mencetak total 119 poin, 31 rebounds, 48 assists, dan 25 steals. Mengantarkannya menjadi MVP di Seri Jawa Timur.
"Kalau tawaran beasiswa, selain Ubaya ada satu lagi dari kampus Surabaya. Cuman, aku pilih Ubaya karena prospek kedepan baik basket maupun non basket sama-sama bagus," ujarnya.
Selain Bonfil, ada juga William Hardi yang juga masuk Ubaya dengan jalur beasiswa. Berbeda dengan Bonfil, William mengambil jurusan bisnis manajemen untuk meneruskan bisnis orang tuanya. (*)
Selengkapnya baca: William Hardi Dinata Berencana Kuliah Bisnis di Universitas Surabaya