Birgitta Hong, tampil menjanjikan pada debutnya bersama SMA W.R. Soepratman Samarinda musim kemarin. Dia langsung berperan vital bagi timnya di Honda DBL East Kalimantan Series 2019. Berkontribusi atas 12 rebound, tiga steals, dan empat poin, dari dua kali laga. Dengan rata-rata minute play sebanyak 31 menit.
Mendapat minute play sebanyak itu adalah anugerah tersendiri baginya. Mengingat ketika masih membela tim basket SMP, dia sempat trauma karena pernah menjadi cadangan mati alias camat.
"Waktu SMP, sering banget jadi cadangan mati yang gak main. Sekalinya main paling cuman sebentarn dan di kuarter akhir waktu pertandingan mau selesai," ungkapnya.
Birgitta pun sempat down karena merasa ia tidak cocok bermain basket. Bahkan, saat jogging saja matanya sudah berkunang-kunang karena tidak kuat. Namun, berkat dukungan penuh orang tuanya, ia bisa bangkit dan menunjukkan bahwa dirinya bisa.
Selain berlatih serius, ia juga menambah porsi latihannya di rumah. Mulai dari fisik, hingga fundamental dengan latihan statis. Hasilnya pun terlihat saat ia menginjak kelas 3 SMP. Ia dipercaya pelatihnya untuk menjadi starter line up tim.
"Waktu pertama kali terpilih jadi starting line up, rasanya seneng banget. Semua hasil latihanku terbayar," tambahnya.
Hal ini tak membuatnya cepat berpuas diri. Ketika menginjakkan kaki di level SMA, ia terus berlatih keras untuk bisa meningkatkan kemampuannya. Bahkan, dalam satu sesi latihan, ia bisa lari sebanyak 10 putaran di GOR Sempaja.
Meski belum bisa melangkah ke final, ia merasa semua kerja kerasnya terbayar. Pasalnya, ia menjadi salah satu campers Honda DBL Camp 2019.
"Kebetulan papa sudah meninggal. Jadi ketika aku kepilih jadi first team dan berangkat ke Surabaya, aku langsung telpon mama. Mama bangga banget karena semua yang aku lakukan membuahkan hasil yang luar biasa. Tapi aku nggak mau berhenti di sini. Aku mau pertahananin apa yang sudah aku dapat buat Honda DBL 2020 nanti," tutupnya.