JAKARTA - Hari ke-3 perhelatan Honda DBL DKI Jakarta Series 2019 - West Region yang berlangsung Senin (12/8) akan memuat tiga pertandingan seru. Pertandingan pertama mempertemukan tim putri SMK Yadika 2 (Bewusstsein) melawan SMA Kristoforus 1.

Dalam pertandingan itu, Bewusstsein memikul beban cukup berat. Ekspektasi membumbung begitu tinggi. Agar sang Ratu Jakarta Barat itu kembali mengulang cerita sukses mereka musim lalu. Dari rekor pertemuan musim lalu, Bewusstsein memang memiliki catatan positif ketika bertemu SMA Kristoforus 1. Kala itu tim polesan Iskak Sutiadi ini unggul 38-31 atas tim SMA Kristoforus 1.

Namun, kekuatan Bewusstsein kini tak lagi sama. Beberapa punggawanya sudah lulus. Tercatat pada roster (daftar pemain) tahun ini, skuad Bewusstsein hanya menyisakan lima pemain yang turut mengantar mereka sebagai juara Jakarta Barat musim lalu.

Kapten tim Bewusstsein musim ini, Silvy Chilvana, bertekad membuang tekanan tersebut. Justru dirinya ingin membuktikan bahwa ditinggal para seniornya bukan berarti Bewusstsein habis. “Kuncinya itu kekompakkan tim. Oke kami ditinggal pemain-pemain lama. Tapi bukan berarti itu mengurangi kekompakkan dan kerja sama tim. Kami belum habis tahun ini,” tegas student athlete kelas XII tersebut.

Silvy ikut andil mengantarkan Bewusstsein lolos ke Championship Series tahun lalu dengan status mentereng sebagai juara West Region (Jakarta Barat). Walau akhirnya gagal menjadi juara Seri DKI Jakarta, tapi Bewusstsein membuat kejutan lantaran berhasil menaklukan tim putri SMAN 3 pada fase grup Championship Series tahun lalu. Padahal, SMAN 3 adalah tim favorit dengan predikat pemegang gelar terbanyak Honda DBL di ibu kota.

Selain harus mampu mengatasi beban tuntutan juara, Bewusstsein juga wajib mewaspadai semangat revans (balas dendam) SMA Kristoforus 1. Mereka pasti ingin menebus kekalahan tahun lalu. Jika melihat pertemuan kedua tim tahun lalu, Kristo 1 sangat tampil ngotot. Man to man defense yang diterapkan Kristoforus 1 waktu itu sempat membuat Bewusstsein kewalahan, meski mereka akhirnya harus takluk dan tersingkir dari persaingan musim lalu.

”Hasil drawing musim ini mempertemukan kami kembali. Ini sudah pasti jadi partai yang seru dan kami tunggu-tunggu tentunya. Belajar dari pertemuan musim lalu, kami enggan kehilangan momentum lagi. Dengan mengalahkan mereka, itu berarti kami satu level di atas mereka,” ujar Rico Frandyan sang pelatih SMA Kristoforus 1. (*)

Populer

Mimpi Turun-temurun, Sachi dan Sang Ayah Solid Ingin Rasakan Indonesia Arena
Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Shuttle Run: Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukannya
Kesalahan Ini Sering Dilakukan Saat Bermain Basket
Lebih dari Sekadar Mengajar, Ketulusan Para Guru Juga Terpancar di Lapangan