Nama SMA Bina Kasih Jambi sontak jadi perbincangan ramai. Sebab, tim polesan Luckyanto Lim itu berhasil menjadi tim putra kedua yang berhasil mencetak three peat di Honda DBL Jambi Series. Setelah sebelumnya berhasil ditorehkan SMA Xaverius Jambi 1.

Wajar bila nama Bina Kasih jadi obrolan hangat kalangan basket di provinsi yang terletak di pesisir timur bagian tengah pulau Sumatera ini. Soalnya, tim asal Jelutung, Kota Jambi ini benar-benar baru mencuat tiga tahun terakhir ini.

Kisah sukses itu bermula sejak Coach Lucky berlabuh di SMA Bina Kasih. Sebenarnya, Coach Lucky bukan nama baru di tim itu. Dirinya merupakan mantan pemain Bina Kasih edisi 2014 silam. Jadi ia tahu betul karakter dan kultur basket dari Bina Kasih.

Sebagai pemain, coach Lucky bisa terbilang sukses. Ia berhasil terbang ke Surabaya untuk mengikuti rangkaian Honda DBL Camp enam tahun silam. Kecintaannya terhadap almamaternya ditunjukkan dengan pengabdiannya sekarang ini. Ya, dirinya kini bertanggung jawab sebagai nahkoda dari Bina Kasih.

Memulai karir kepelatihan di tahun 2016, Coach Lucky langsung bertindak cepat. Terutama untuk mempersiapkan diri menghadapi musim baru Honda DBL Jambi Series 2017 lalu. Satu tahun penuh ia membidik pemain yang sudah dibina sejak SMP. Digodok saat masuk SMA agar bisa bermain di kelas XI.  Karena saat itu pelajar kelas X belum diperbolehkan berlaga di Honda DBL.

“Pembentukan tim utama Bina Kasih untuk main di Honda DBL Kami persiapkan sejak mereka masih di jenjang SMP. Karena itu merupakan hal yang paling krusial,” terangnya. Ternyata Coach Lucky cukup handal melihat potensi para pemain.

“Mereka punya daya juang yang besar. Para pemain juga punya keunikan sendiri. Karena itu saya yakin betul tim ini bisa terbentuk jauh lebih baik,” ungkapnya.

Salah satu bukti keberhasilannya adalah saat jadi juara pertama kalinya pada edisi 2017 silam. Coach Lucky mempercayai materi pemainnya yang banyak berstatus rookie dari SMP.

“Di tahun 2017 saya punya pemain binaan dari SMP yang suka ikut tanding di level SMA. Meski tidak satu level tapi mereka dapat merasakan jam terbang yang berbeda,” tandasnya.

Selama satu tahun penuh coach Lucky membentuk mental pemainnya.  Hasilnya terbukti sukses. Kala itu, mereka sukses meraih kampiun dengan menyingkirkan hegemoni SMA Xaverius Jambi 1.

Selang satu tahun kemudian, tepatnya pada edisi 2018, amunisi pemain Bina Kasih terus bertambah. Atlet pelajar kelas X sudah diizinkan bermain di Honda DBL. Alhasil, perpaduan pemain junior dan senior membuat Bina Kasih kembali merengkuh back-to-back champion untuk pertama kalinya.

Puncaknya adalah saat meraih gelar ketiga secara beruntun pada tahun kemarin. Tentu dirinya sangat memuji anak asuhnya.

“Saya berikan motivasi untuk bisa juara bersama pada mereka. Intinya harus setia sama proses. Harus punya tujuan bersama,” ucapnya. (*)

Pelatih berusia 22 tahun masih belum puas. Dirinya berambisi untuk menorehkan rekor baru di Honda DBL Jambi Series. “Saya ingin kami bisa membuat sejarah baru dengan meraih gelar Champion Honda DBL seri Jambi empat musim beruntun,” tutupnya. (*)

Populer

Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!
Penggawa Smaven Dominasi Top Asis Leaders DBL Banjarmasin 2024
Fenomenal! Danu Satria Pimpin Daftar Top Poin Leaders DBL Banjarmasin 2024
Kilas Balik: Kebangkitan Al-Maruf yang Membahayakan
Menuju Musim Baru: SMAN 8 Bandung Diminta Bermain Lepas dan Menikmati Game