SMA Zion Makassar Punya Program Pembibitan dari SMP

| Penulis : 

Program pembibitan yang dilakukan sejak SMP menjadi salah satu kunci mengapa SMA Zion Makassar konsisten berpartisipasi di Honda DBL. Sejak kedatangannya pada 2015 lalu, coach Yehezkiel Tangardy turut andil di balik kesuksesan program pembibitan tim basket Zion.

Sejak musim 2016, prestasi dari SMA Zion Makassar terus meningkat. Sempat terjegal di laga pertama pada musim 2016, mereka berusaha bangkit dan berhasil melangkah ke babak semifinal di musim 2017.

Puncaknya, mereka meraih gelar perdana pada musim 2018. Torehan ini berhasil dipertahankan pada musim 2019. Tak hanya itu, guard mereka, Kenneth Gabriel Yonathan terpilih menjadi MVP dan berangkat ke Surabaya untuk mengikuti Honda DBL Camp.

"Kebetulan, jarang ada pemain yang masuk ke SMA Zion Makassar. Jadi, kami buat program pemebibitan sendiri dari SMP agar memiliki regenerasi yang baik," ujarnya.

Sejak SMP para pemain sudah diberikan beberapa dasar dalam bermain basket. Lalu ketika menginjak kelas X, mereka langsung digembleng fundamental skill di level advance secara terus menerus.

Sedangkan untuk kelas XI dan XII, para pemain lebih banyak diberikan program latihan game play agar lebih siap untuk bertanding.

Meski begitu, bukan berarti para rookie tidak bisa berpartisipasi di tim utama. Jika seorang pemain memiliki kemampuan apik serta attitude yang baik, maka akan ada degradasi bagi pemain kelas XI datau XII yang tidak bekerja keras.

"Selain itu, sekolah juga punya peran penting dalam program pengembangan basket kami. Beberapa alat fitness seperti dumbell dan barbel dipinjamkan ke anak-anak selama pandemi. Jadi mereka bergantian setiap harinya. Nah buat opernya dikirim via ojek online," tambah pelatih 23 tahun itu.

Coach Yehezkiel juga menerapkan hukuman bagi para pemain yang memiliki nilai kurang bagus. Bahkan, ia tak segan melarang anak asuhnya berlatih hingga bertanding. Meskipun ia merupakan pilar utama tim dengan kemampuan yang mumpuni.

Kebijakan ini semata-mata dilakukan untuk kebaikan pasukannya. Coach Yehezkiel ingin menamkan bahwa setiap kerja keras yang dilakukan saat ini akan menuai hasil bagus di masa depan.

"Bagi saya, basket adalah life skill yang membuat mereka siap menghadapi masa depan. Bagaimana mereka bekerja keras meraih mimpi dengan berlatih dan belajar, tentu akan membuat mereka memiliki nilai plus ketika mereka sudah lulus dan berkehidupan," tuturnya.(*) 

Populer

Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Bulungan Siap Mati-matian Hadapi Misi Revans Jubilee di Final DBL Jakarta!
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA
Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa
Shuttle Run: Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukannya