Honda DBL 2019 menjadi musim pertama sekaligus musim terakhir bagi Rifan Dwi. Pemain asal SMAN 4 Jayapura ini bercerita bahwa selama berlaga di Honda DBL, ia punya banyak kenangan manis dan tak akan terlupakan.
Salah satunya adalah buah dari kerja keras yang ia tanam sejak kelas 1 SMA. Rifan mengaku bahwa dirinya sempat tak terpilih menjadi salah satu skuad utama di SMAN 4 Jayapura loh.
"Waktu kelas X itu masih belum ada regulasi kelas X boleh main. Nah waktu kelas XI aku nggak terpilih skuad utama. Sempet sedih sih. Tapi aku semakin termotivasi buat latihan," ujarnya.
Rifan lantas bercerita bahwa ia benar-benar berlatih keras untuk bisa mewujudkan mimpinya bermain di Honda DBL. Tak hanya serius latihan di sekolah, ia juga menambah porsi latihan selama di rumah.
Beberapa latihan drive, finishing, dan tentunya fisik menjadi menu makanannya setiap hari. Gayung pun bersambut, ia dipercaya oleh coach Semuel untuk membela sekolahnya di musim 2019.
Kesempatan ini pun tak ia sia-siakan. Di sepanjang musim 2019, Rifan menjadi pemain dengan efektivitas field goal yang sempurna. Menyentuh angka 100% dari total tiga pertandingan. Selain mengumpulkan total 25 poin, ia juga turut menyumbangkan dua rebounds dan dua assists. Serta mengantarkan timnya hingga ke babak semifinal Honda DBL Seri Papua. Namun akhirnya terhenti dari SMA John 23 Merauke.
"Meski kalah sama SMA John 23 Merauke, aku tetep bangga karena semua hasil latihanku berbuah manis," tambahnya.
Ia pun berharap agar adik kelasnya yang akan bermain di Honda DBL tidak mudah patah arang. Pasalnya, di setiap kerja keras selalu ada hasil yang siap dipetik.
"Harus tetap rajin latihan dan dengarkan tiap instruksi Pak Bos (Sapaan akrab Coach Semuel, Red). Buat yang baru bergabung juga jangan malu. Tunjukin apa yang kalian bisa!," tutupnya. (*)
