Honda DBL Camp menjadi sebuah torehan prestise bagi para student athlete Honda DBL. Bagaimana tidak, hanya pelajar terpilih saja yang bisa bergabung dengan ratusan siswa terbaik di seluruh Indonesia. Dilatih oleh pelatih kaliber Internasional dan juga pemain profesional Indonesia.
Hal inilah yang ingin coba diraih oleh Jasmine Annabel. Center SMA St. Louis 1 Surabaya menegaskan bahwa targetnya musim ini adalah melangkah ke Honda DBL Camp.
Rookie Sinlui ini membukukan torehan statistik yang bagus musim lalu. Siswi yang pernah membela SMP Petra 1 Surabaya di Junior DBL itu membukukan 43 poin dari lima games. Presentase efeisiensi field goal sebesar 47 persen. Ia juga berhasil melakukan 26 rebound dan enam steal.
Namun dia tak merasa puas. Jasmine menilai ada banyak hal yang harus diperbaiki dari performanya musim lalu. Dia juga ingin tampil lebih maksimal pada musim baru nanti.
"Musim lalu aku merasa under ring-ku masih banyak yang mis. Selain itu, aku juga kurang agresif di bawah ring. Makanya tahun ini aku benar-benar mempersiapkan diri biar lebih matang," cewek 17 tahun ini.
Selama jeda musim, Jasmine benar-benar serius mengikuti program latihan yang diberikan tim pelatih Sinlui. Dia bercerita bahwa timnya sedang meningkatkan kemampuan footwork dan agility agar makin lincah di lapangan.
Beberapa drill latihan seperti sprint, zig-zag run, hingga defense slide menjadi menu latihan sebelum pandemi Covid-19 terjadi. Menu ini belum termasuk latihan skill seperti dribbling dan finishing.
"Kalau yang memorable sih waktu latihan naik turun tangga. Capek sih, tapi seru banget. Karena dilakuinnya bersama jadinya tidak terasa kalau bisa mencapai target," tambahnya.
Jasmine berdoa agar dapat meraih mimpinya untuk menjadi salah satu dari sepuluh pemain terbaik dari seri Jawa Timur. Dan bisa berlatih bersama para pelatih kelas dunia dari World Basketball Academy (WBA) Australia.
"Kalau diberi kesempatan oleh Tuhan, aku berusaha semaksimal mungkin. Tapi kalau memang belum rezeki, aku nggak bakal menyesal. Karena, semua sudah ada yang mengatur," tutuenya.(*)