Ketangguhan SMAN 71 Jakarta di Honda DBL DKI Jakarta Series tak perlu diragukan lagi. Sapta Eka (julukan SMAN 71) merupakan salah satu nama besar pada liga basket pelajar terbesar se-Indonesia seri ibu kota. Total tim asal Duren Sawit itu telah menembus final tiga kali dalam kurun empat tahun belakangan ini. Terlebih Sapta Eka dapat merebut titel raja seri Jakarta Timur (East Region) musim kemarin.
Lantas, tak sedikit yang mempertanyakan, bagaimana nasib Sapta Eka di musim selanjutnya. Pasalnya, mereka ditinggal beberapa pilar utamanya yang telah lulus tahun ini. Seperti Ananta Dandy, Muhammad Hafizh, Arrivaldo Hafizh, serta sang kapten mereka Nasser Muhammad.
Namun Sapta Eka ternyata masih punya generasi penerus yang tampil cukup baik musim lalu. Salah satunya Almando Davin Nepa Bait. Pemain berpostur 190 sentimeter itu merupakan salah satu starter line up Sapta Eka, meski baru melakoni debutnya musim lalu dengan status rookie.
Sebagai seorang center, Almando bermain cukup agresif di bawah ring. Torehan statistiknya juga cukup mengesankan.
Almando Davin (tiga dari kiri) bersama rekannya saat menjadi juara regional Jakarta Timur (source: DBL Indonesia)
Dari total 10 laga saat berstatus rookie bersama Sapta Eka musim kemarin, ia membukukan total 48 poin, 91 rebound, dan 9 block. Pemain berusia 15 tahun ini tak segan “menyikat” lawan dengan posturnya yang besar dan tinggi. Ia pun cukup terkesan dengan torehan timnya musim lalu.
“Buat aku yang baru main di Honda DBL sebagai rookie, kenangan paling luar biasa adalah saat tampil pada final Championship Series itu keren banget ya, walaupun kami akhirnya kalah,” tandasnya.
Meski begitu, Alamando enggan berpuas diri dengan hasil tersebut. Ia menyadari masih ada hal yang harus ditingkatkan. Sebab, Sapta Eka sendiri belum bisa menjadi penguasa ibu kota.
“Kami harus lebih percaya diri lagi. Di musim selanjutnya aku bertekad bisa pertahanin gelar di Jakarta Timur dan yang pasti kami harus bisa jadi juara se DKI Jakarta,” tegasnya.
Tongkat kejayaan Sapta Eka berada di pundak Almando dan kolega. Baginya ini tugas berat, namun ia tetap yakin dengan peningkatan cara bermain ia mampu membawa Sapta Eka berjaya.
“Pelatih selalu bilang buat bekerja keras lagi di tahun berikutnya. Dan pastinya harus tetap semangat menjalani musim selanjutnya,” pungkasnya. (*)