Sejak kedatangannya pada musim 2013, coach Rustawijaya menjadi sosok vital di balik keberhasilan SMAN 1 Denpasar. Ia membawa sekolah ini meraih gelar champion putra terbanyak di Honda DBL Seri Bali. Tercatat, tim ini berhasil meraih enam gelar champion beruntun sejak 2014.

Tak hanya itu, deretan pemain putra SMAN 1 Denpasar juga menduduki skuad elit Honda DBL All-Star. Beberapa pemain seperti Dewa Ade Ryan (2014), Krisna Danuarta (2014), dan Charisma Lie (2018).

Mereka adalah bukti dari hasil program yang dibangun oleh coach Rusta. Jumlah ini belum termasuk deretan pemain yang menjadi first team dan berangkat ke Surabaya mengikuti Honda DBL Camp.

Proses ini pun didapat dengan tidak mudah. Coach Rusta memiliki program latihan jangka panjang yang terus dilakukan selama delapan tahun melatih SMAN 1 Denpasar.

"Di SMAN 1 Denpasar ekstrakurikuler basket terbagi menjadi dua. Yaitu untuk tim dan juga pengembangan bakat. Keduanya punya program latihan yang hampir sama. Bedanya hanya di tujuan," ujar pelatih putri Honda DBL Indonesia All-Star 2019 tersebut.

Untuk tim basket yang siap berkompetisi, Coach Rusta memiliki planning tersendiri. Ia membangun program latihan yang sesuai dengan sistem kompetisi yang ada.

Beberapa aspek yang dibangun mulai dari fisik, skill, team work, serta mental bertanding. Tujuannya agar bisa tampil optimal selama berlaga. 

Untuk Honda DBL sendiri, Coach Rusta memiliki program pengembangan fisik khusus yang dilakukan di pertengahan program latihan. Ia akan memberikan latihan fisik yang berat seperti stamina, speed, serta penguatan otot. Semuanya akan dilakukan di pantai agar lebih terasa berat.

"Selain fisik, latihan ini juga bisa meningkatkan mental mereka. Sehingga mereka punya daya juang dan mental juara," tambahnya.

Coach Rusta juga selalu melakukan regenerasi melalui siswa-siswa yang mau masuk ke SMAN 1 Denpasar. Selain melalui jalur reguler, jalur prestasi yang ada di SMAN 1 Denpasar menjadi salah satu sumber pemain baru yang datang dari tingkat SMP. Semuanya ia tes sendiri dengan melihat kebutuhan timnya.

Hal inilah yang membuat sistem persaingan di tim sangat panas. Bahkan, Coach Rusta menerapkan sistem degradasi untuk menentukan siapa yang bertahan di tim utama setiap musimnya. Tidak menutup kemungkinan, pemain yang musim lalu gemilang bisa tersingkir dari tim.

"Selain skill, hal yang sangat saya perhatikan adalah attitude. Baik di dalam maupun luar lapangan. Jadi kalau seniornya kurang optimal dan secara attitude kurang baik, adik-adik kelasnya bisa menggantikan posisinya. Semuanya sama. Tidak ada anak emas di dalam tim saya," ujar mantan pemain Pelita Jaya tersebut.

Ia berharap anak asuhnya bisa menanamkan beberapa pendidikan karakter yang tersirat dari program latihannya. Seperti selalu all out, disiplin waktu, hingga team work. Pasalnya hal ini akan sangat membantu ketika mereka berada di kehidupan sehari-hari.

"Satu hal yang selalu saya tekankan adalah lakukan apa pun dengan 100 persen. Karena hasilnya nanti juga akan 100 persen," tegasnya.(*)

Populer

Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!
Penggawa Smaven Dominasi Top Asis Leaders DBL Banjarmasin 2024
Fenomenal! Danu Satria Pimpin Daftar Top Poin Leaders DBL Banjarmasin 2024
Kilas Balik: Kebangkitan Al-Maruf yang Membahayakan
Menuju Musim Baru: SMAN 8 Bandung Diminta Bermain Lepas dan Menikmati Game