SMAN 1 Banda Aceh menjadi salah satu tim yang konsisten berpartisipasi di Honda DBL. Sejak pertama kalinya diselenggarakan pada tahun 2010 hingga musim 2019, Mereka selalu menjadi bagian dari Honda DBL. 

Skuad asuhan Muhammad Yudi dan Putri Zakiah ini menjadi tim dengan koleksi trofi champion putri terbanyak sepanjang gelaran Honda DBL Seri Serambi Mekah. Total mereka meraih empat gelar juara. Yaitu pada tahun pertama penyelenggaraan kategori putri di tahun 2012, lalu berlanjut secara beruntun di tahun 2015, 2016, dan 2017.

Lalu, untuk kategori putra, mereka baru bisa mengukir sejarah baru dengan berhasil membawa gelar champion untuk pertama kalinya di musim 2019.

Coach Yudi bercerita bahwa di SMAN 1 Banda Aceh sendiri, program pembinaan basketnya dimulai sejak kelas X. Jika tim basket sekolah lain banyak yang sudah mulai matang saat kelas X, justru coach Yudi memulai semuanya dari nol. Hal ini dikarenakan anak asuhnya banyak yang baru mengenal basket saat menginjak SMA.

Skuad putri SMAN 1 Banda Aceh saat meraih gelar juara di musim 2017 (dok. DBL Indonesia)

"Tapi ada juga yang dari SMP sudah bermain basket. Jadi, selain saya fokus ke skuad yang sudah ada untuk Honda DBL, saya juga terus mengembangkan atlet yang baru memegang bola basket agar SMAN 1 Banda Aceh tetap konsisten setiap tahunnya dan selalu punya penerus," ujar Coach Yudi.

Lebih lanjut, Coach Yudi menjelaskan bahwa untuk program latihan, ia akan memisah skuad untuk pengembangan dan tim yang siap berlaga. Tujuan dari latihannya pun berbeda. Untuk tim yang siap berlaga, ia akan mengasah kemampuan dan teamwork. Sedangkan untuk skuad yang dalam proses berkembang, ia ingin membuat anak asuhnya jatuh cinta terlebih dahulu.

Caranya dengan membuat konsep latihan fun games. Hal ini pun berbuah manis. Banyak pemainnya yang bisa berkembang secara optimal dan tak kalah dengan skuad utamanya.

Dicky Pratama Putra, MVP Seri DI Aceh musim 2019 dari SMAN 1 Banda Aceh (Dok. DBL Indonesia)

"Nantinya, saat ada latihan defense, tim yang dalam proses pengembangan ini akan berlatih bersama dengan skuad utama. Kenapa defense? Karena (Honda) DBL ini mempunyai sistem pertandingan yang mengutamakan bertahan sebagai menyerang. Sehingga dengan defense yang kuat kita bisa bermain gemilang," tambahnya.

Selain dari pengenalan basket, Coach Yudi juga menjadi sosok yang sangat mendukung tiap progres anak asuhnya. Ia juga tak segan-segan meminjamkan bola ke anak asuhnya. Tujuannya agar mereka bisa tetap berlatih di rumah. Baik saat sebelum maupun saat pandemi seperti sekarang.

Untuk chemistry sendiri, Coach Yudi juga kerap menggelar latihan di alam terbuka yang bisa membuat timnya makin solid. Salah satunya dengan berlatih di pegunungan yang lokasinya dekat dengan SMAN 1 Banda Aceh. Disana, ia dan anak asuhnya akan jogging bersama naik-turun gunung kurang lebih sebanyak 10 kali.

LANGGANAN JUARA: SMAN 1 Banda Aceh (jersey Hijau) saat berhadapan dengan SMKN 1 Banda Aceh (Dok. DBL Indonesia)

"Dari sini anak-anak akan saling support satu sama lain. Akhirnya vibes kekeluargaan makin hangat dan membuat mereka makin solid. Khusus yang belum mampu, saya juga tidak pernah memaksakan. Sekuatnya saja daripada nanti malah cedera," ujar pelatih berusia 24 tahun tersebut.

Ia selalu berharap agar anak-anak mampu memaksimalkan potensi yang ada di tubuhnya. Sebab, ia yakin bahwa anak asuhnya tidak kalah dengan pemain-pemain lainnya. Yang terpenting adalah mencintai basket terlebih dahulu agar bisa semakin handal.

"Kalau harapan yang paling saya inginkan ya semoga bisa tetap menjaga gelar. Tapi yang gak kalah penting menjaga kekompakan tim.," tutup pealtih yang berangkat ke Surabaya untuk Honda DBL Camp 2019 lalu tersebut.(*)

Populer

Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Bulungan Siap Mati-matian Hadapi Misi Revans Jubilee di Final DBL Jakarta!
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA
Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa
Shuttle Run: Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukannya