Setelah memilih pensiun, beberapa mantan pemain profesional dan timnas, melanjutkan karirnya ke dunia kepelatihan. Honda DBL sebagai kompetisi basket pelajar terbesar tanah air jadi panggung yang  tepat bagi mereka. Selain mengasah skill melatih, juga menularkan pengalaman untuk membina para talenta muda yang merupakan investasi masa depan basket Indonesia. 

Di Honda DBL Seri Jawa Timur sendiri ada  beberapa mantan pemain profesional yang menjadi pelatih tim basket sekolah. Bahkan ada yang merupakan legenda basket di Indonesia yang pernah bermain di kompetisi level Internasional loh! Siapa aja sih mereka?

 

Agung Sunarko

Sejak musim 2018, Agung Sunarko, menjadi pelatih kepala SMAN 9 Surabaya menggantikan Koen Bimantoro. Mantan pemain CLS Surabaya dan Satria Muda Jakarta ini berhasil membawa tim basket Songo kembali ke babak playoffs.

Pada musim 2018, ia membawa SMAN 9 Surabaya melangkah hingga babak delapan besar. Coach Asun sendiri dikenal sebagai otak permainan dan fasilitator tim ketika bermain di liga professional. Hal ini pun ia tularkan kepada para pemainnya. Tak ayal, Songo dikenal memiliki permainan yang rapi dan sulit dibendung.

 

Liem Filixs

 

Bagi para penikmat basket di era 80-90an, mungkin tidak asing dengan nama Liem Filixs Bendatu. Legenda Timnas Indonesia ini dikenal sebagai shooter andalan timnas Indonesia. Tak hanya itu, Ia juga membela CLS Surabaya di liga kasta tertinggi Indonesia era 90-an, Gabatama.

Di Honda DBL, Coach Felix, sapaan akrabnya menjadi sosok dibalik gemilangnya SMA Petra 1 Surabaya hingga melangkah ke babak playoffs musim kemarin. Dia juga sukses mengantarkan tim basket SMP Petra 1 Surabaya meraih gelar champion Junior DBL. 

 

Ateng Sugijanto

 

Sama seperti Liem Filixs, Ateng Sugijanto merupakan pemain legenda Indonesia di era 80-90an yang pernah membela CLS Surabaya. Tak hanya itu, pelatih SMA IPH East Surabaya ini juga pernah menjadi pelatih tim basket profesional, Bhinneka Solo.

Sedangkan di pentas Honda DBL, tangan dingin Coach Ateng berhasil membawa sekolahnya meraih gelar champion pada musim 2017 bersama dengan coach David Adiwardhana. Tak hanya itu, Coach Ateng juga terpilih menjadi Head Coach Honda DBL Indonesia All-Star 2013.

 

Hadida Ainur

Pelatih yang sekarang menjadi arsitek tim putri SMAN 1 Kedungwaru, Tulungagung ini merupakan mantan pemain Sritex Solo di era WNBL Indonesia. Bersama Smariduta, Hadida berhasil membawa anak asuhnya melangkah ke babak big four di musim 2018.

Torehan ini mengantarkannya melangkah ke Honda DBL Camp 2018 untuk berlatih bersama para pelatih World Basketball Aacademy Australia. Sedangkan di musim 2019, Putri Smariduta berhasil melangkah ke babak delapan besar. 

 

Eko Sasmito 

SMA Vita Surabaya juga punya mantan pemain profesional yang menjadi arsitek timnya. Eko Sasmito, mantan pemain Pacific Caesar ini menjadi sosok dibalik gemilangnya SMA Vita Surabaya beberapa tahun belakangan.

Dari program yang dia berikan ke anak asuhnya, SMA Vita Surabaya kembali menjadi tim yang gagah di gelaran Honda DBL. Pada musim 2018, ia mengantarkan anak asuhnya ke babak 16 Besar. Sedangkan di musim 2019, babak Delapan Besar menjadi torehan positif yang diraih di musim keduanya melatih.

 

Yunita Sugianto

Gagahnya Surabaya Fever di era WNBL Indonesia tak lepas dari peran Yunita Sugianto. Selama lima musim berlaga di kompetisi profesional, ia berhasil mencetak 235 poin di reguler season dan 22 poin di championship series. Ilmu yang didapat ini ditularkan ke skuad putri SMA Frateran Surabaya. Hasilnya, dalam dua musim terakhir ia mengasuh, Srikandi Frateran selalu berhasil menembus babak semifinal. Di musim 2018, Ia juga menjadi salah satu pelatih Honda DBL Indonesia All-Star yang berangkat ke Amerika.

 

Andrie Ekayana

Setelah pensiun dari Pelita Jaya, Andrie Ekayana melanjutkan karirnya ke dunia pelatih. Tim yang ia naungi di level SMA adala SMA Kolose Santo Yusup Malang atau yang lebih dikenal dengan sebutan Kosayu.

Pelatih yang juga pernah satu tim bersama Dimaz Muharri di CLS Knights Surabaya ini memulai debutnya di Honda DBL pada musim 2019. Di musim tersebut, ia berhasil membawa putra-putrinya hingga ke babak Delapan Besar. 

 

Ivan Widianto

Keberhasilan back-to-back champion SMA St. Louis 1 Surabaya tak lepas dari peran Ivan Widianto. Pelatih yang sejak musim 2018 bersama Sinlui ini berhasil mengembalikan kejayaan tim putranya setelah terakhir meraih gelar juara di musim 2015. Ivan Widianto sendiri dulunya merupakan pemain Pacific Caesar di era NBL Indonesia.

Sebelum bersama Sinlui, Coach Ivan juga pernah membawa SMA Frateran Surabaya back-to-back champion pada musim 2013 dan 2014 serta membawa SMA Masa Depan Cerah Menjadi runner up grup musim 2016. (*) 

Populer

Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!
Penggawa Smaven Dominasi Top Asis Leaders DBL Banjarmasin 2024
Fenomenal! Danu Satria Pimpin Daftar Top Poin Leaders DBL Banjarmasin 2024
Kilas Balik: Kebangkitan Al-Maruf yang Membahayakan
Menuju Musim Baru: SMAN 8 Bandung Diminta Bermain Lepas dan Menikmati Game