Peran Penting Tidur Dalam Pengembangan Kemampuan Atlet

| Penulis : 

Semua orang harusnya tahu bahwa tidur adalah salah satu hal penting dalam kehidupan manusia secara keseluruhan. Saat tidur, tubuh dan organ-organ di dalamnya bisa istirahat setelah berkegiatan seharian.

Di sisi lain, tidur juga membuat sel-sel tubuh kita beregenerasi dengan tepat. Jam tidur yang baik akan membuat istirahat dan regenerasi semakin baik dan tubuh kita pun selaras mengikuti.

Studi yang ada di buku Science of Sleep yang dirangkum oleh FatigueScince menunjukkan, tidur memiliki peran sangat besar untuk pengembangan kemampuan atlet. Bahkan, dalam beberapa kondisi, tidur bisa berpengaruh kepada hasil menang – kalah pertandingan.

Berikut lima hal penting yang dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas tidur seorang atlet:

1. Peluang Cedera
Sebuah studi yang dilakukan oleh University of California menunjukkan, pemain yang tidur kurang dari enam jam tiap harinya memiliki peluang cedera yang lebih tinggi. Penjelasan ilmiahnya adalah, saat pemain kurang tidur, maka tubuh akan mengalami kondisi letih (fatigue).

Dengan kondisi letih ini, pemain memiliki kemampuan bereaksi yang lebih lambat ketimbang saat dalam kondisi prima. Kemampuan bereaksi yang lambat akan membuat pemain kesulitan melakukan pencegahan cedera saat sedang bermain.

Di sisi lain, kondisi letih juga melemahkan imun tubuh. Semakin lemah imun tubuh, maka peluang pemain terkena sakit yang berasal dari virus di sekitar lingkungan juga semakin besar.

Lalu, dengan waktu tidur harian yang cukup, proses recovery pemain pascapertandingan akan semakin cepat. Karena tubuh mereka sudah melakukan regenerasi sel yang tepat setiap harinya.

2. Akurasi dan Kecepatan
Kualitas dan kuantitas tidur yang lebih baik telah terbukti meningkatkan akurasi dan kecepatan seorang pemain basket. Hal ini didapatkan melalui studi yang dilakukan oleh Cheri Mah, seorang peneliti dari Stanford University.

Hasil uji cobanya kepada tim basket putra Stanford menunjukkan bahwa setelah menjaga aktivitas tidur normal selama empat minggu, lalu meningkat menjadi 10 jam selama tujuh minggu, akurasi dan kecepatan para pemain jadi lebih baik.

"Hasil pengukuran selama latihan menunjukkan bahwa ada peningkatan akurasi dan kecepatan setelah pemain mengalami peningkatan kuantitas jam tidur. Untuk akurasi, ada kenaikan di akurasi free throw sebesar sembilan persen dan akurasi tripoin sebesar 9,2 persen. Hal ini menunjukkan bahwa waktu tidur yang optimal mampu membantu pemain meningkatkan performa atletisme mereka," tulis Cheri.

3. Waktu Reaksi
Studi menunjukkan bahwa waktu tidur yang kuran dan berakibat pada kelelahan bisa merusak waktu reaksi pemain di lapangan serupa dengan saat pemain tersebut dalam pengaruh alkohol (mabuk).

Dilansir oleh Harvard Medical School, tidak tidur dalam 22 jam beruntun (atau tidur hanya dua jam) bisa langsung menurunkan waktu reaksi pemain bahkan lebih buruk dari seorang pemain yang habsi mengkonsumsi empat kaleng minuman beralkohol.

Meski memang ada perbedaan psikologi saat pemain mabuk dan letih, dampak langsung kepada waktu reaksi pemain jelas terlihat. Jika pemain tidak dibebani ekspektasi bermain baik saat mereka mabuk, maka seharusnya mereka juga tidak dibebani ekspektasi yang sama saat kekurangan tidur. Studi lain mengungkapkan bahwa penurunan waktu reaksi pemain yang kurang tidur bisa mencapai 300 persen.

4. Pengambilan Keputusan
Studi lain menunjukkan bahwa kekurangan waktu tidur mempengaruhi motivasi, fokus, ingatan, dan kemampuan mencerna informasi para pemain. Tanpa tidur yang cukup, otak akan kesulitan untuk mengkonsolidasi ingatan mereka dan menangkap informasi/rangsangan baru.

Hal-hal ini berujung pada kesulitannya soerang pemain mengambil keputusan di lapangan. Padahal, dalam beberapa olahraga beregu utamanya basket, pemain dituntut mengambil keputusan dalam hitungan waktu yang sangat singkat.

Studi tambahan mengindikasikan bahwa kekurangan tidur yang konsisten dapat membuat seorang pemain berpeluang mengambil keputusan yang lebih berisiko ketimbang saat ia memiliki waktu tidur cukup.

Bahkan, ada indikasi bahwa pemain yang kurang tidur memiliki kemampuan pengambilan keputusan serupa dengan orang yang mabuk.

5. Kelangsungan Karier
Jika tak kunjung meningkatkan kualitas dan kuantitas tidur mereka, maka empat hal sebelumnya akan merujuk pada kelangsungan karier sang pemain. Tim mana yang ingin menggunakan jasa pemain yang peluang cederanya besar, akurasi, kecepatan, dan waktu reaksinya rendah, serta tak mampu mengambil keputusan yang baik di lapangan.

Studi dari The Martha Jefferson Hospital Sleep Medicine Center memberikan hasil bahwa ada hubungan langsung antara tidur dan performa pemain. Bahkan, studi ini mengarah kepada peluang memprediksi bagaimana performa pemain di masa mendatang berdasarkan waktu tidur mereka.

Dari sini, jika seorang pemain masih menunjukkan performa yang apik di tengah waktu tidur mereka yang kurang, maka tim bisa mengambil langkah untuk membantu sang pemain mendapatkan waktu tidur yang lebih baik untuk kariernya yang lebih panjang.


Tidur adalah salah satu dari lima faktor yang menunjang persiapan atlet dalam menghadapi sebuah gim. Di samping tidur yang cukup, ada juga persiapan fisik dan mental (physical and mental conditioning), pemberian nutrisi yang cukup, dan juga hidrasi tubuh yang baik.

Terlebih untuk atlet usia muda, membiasakan memiliki waktu tidur yang cukup akan membuat daya serap atas ilmu-ilmu baru dalam pengembangan kemampuan juga semakin baik.

Sebaliknya, jika sejak dini sudah kesulitan memiliki waktu tidur yang cukup, maka kalian sedang membahayakan diri kalian sendiri. Peluang penyakit berdatangan semakin besar dan mimpi kalian menjadi atlet pun bisa berpeluang semakin kecil.

Namun, alangkah baiknya kalian yang kesulitan tidur berbicara kepada pelatih atau orang tua agar mendapatkan perawatan yang baik. Ada beberapa terapi dan pengobatan yang bisa membantu kalian untuk mendapatkan waktu tidur yang baik.

Jaga waktu tidur kalian ya!

Foto: Getty Images, Mens Journals

Populer

Sinergi Sekolah Bawa Bulungan Berprestasi di Olahraga dan Akademik!
Jadwal Technical Meeting DBL West Kalimantan 2024
Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Shuttle Run: Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukannya
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA