ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Kesuksesan SMA BPK Penabur Cirebon menjadi juara Honda DBL West Java Series 2019 tidak lepas dari sosok Maura Agita. Dalam babak final, dia membuat pertahanan yang sangat kokoh hingga sulit ditembus oleh SMA Santo Aloysius SA Bandung.

Penabur Cirebon berhasil merebut titel champion usai menang dengan skor telak 77-45. Mereka sukses membayar kekalahan di babak final musim sebelumnya.

Tak hanya itu, Maura bahkan mendapat julukan twin tower bersama Margaret Rachel. Dibanding rekan satu timnya, mereka memang memiliki tinggi badan yang menjulang. Maura 188 centimeter, sedangkan Margaret 183 centimeter. Bisa dibayangkan dong betapa tingginya mereka.

Namun, euforia kemenangan itu telah berlalu. Maura sendiri sudah lulus dari sekolah tahun ini. Dia tidak lagi bisa memperkuat tim Penabur Cirebon di musim yang akan datang.

Bukan berarti Maura akan berhenti main basket. Malahan dia sudah punya rencana lebih serius untuk karir keatletannya. Tapi pemain berposisi center itu juga ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah.

"Sayang dengan tinggi badan segini kalau nggak dilanjutin basketnya. Aku mau kerja keras biar bisa main basket ke jenjang yang lebih tinggi," ungkap Maura.

Suatu hari nanti Maura ingin menjadi pemain basket nasional. Itu cita-cita yang sudah dipupuknya sejak kecil. Dia juga bergabung dengan klub GMC Cirebon.

Sosok ayah dan pelatih menjadi penyemangat Maura untuk tidak menyerah soal cita-citanya itu. Sampai sekarang dia masih ingat dengan kalimat yang pernah diberikan oleh pelatihnya.

"Pelatih banyak memberi motivasi. Dia bilang aku harus jadi pemain nasional soalnya punya tinggi badan yang sayang sekali kalau nggak dipakai," ujar Maura.

Semoga tercapai keinginannya. Semangat Maura!(*)

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIERS
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY