Hari raya Idul Fitri tiba. Setelah sebulan penuh berpuasa, umat muslim di belahan dunia merayakan hari kemenangan. Lebaran juga jadi momen yang tepat untuk saling berkumpul. Namun, di tengah pandemi tahun ini kita semua harus menahan diri. Lebaran di rumah saja. Hal itu membuat Ihsan Faiz, mantan center SMAN 21 Jakarta merasa sedih karena tidak bisa kumpul bareng keluarga besar.
Dirinya punya tradisi selama berlebaran tiap tahunnya. Biasanya satu hari sebelum lebaran ia dan keluarga berkumpul untuk takbiran bersama. “Keluarga banyak di Jakarta, jadi biasanya pada kumpul semacam mudik lokal gitu lah. Tapi tahun ini tidak memungkinkan,” ucapnya.
Setelah takbiran bersama pada malam hari, pada pagi harinya usai sholat ied, ia dan keluarga saling bersilaturahmi untuk saling bermaafan. Hal ini sangat ditunggu-tunggu Faiz. Sebab, biasanya baik om ataupun tantenya kerap memberikan amplop THR.
“Biasanya kalau aku juga silaturahmi ke rumah saudara gitu. Kita makan-makan, terus ngobrol nah yang paling di tunggu itu kalau udah pembagian amplop, lumayan nih buat jajan kan hehe,” ucapnya semringah.
Tentu jika mengingat tradisi itu membuat Faiz cukup menyayangkan dengan keadaan yang sekarang. Tidak banyak yang bisa dilakukan selain mengikuti anjuran pemerintah. Ia hanya bisa berharap, di lebaran tahun ini bisa jadi pembelajaran untuk menahan diri.
“Hmm, alangkah baiknya kita benar-benar di rumah dulu aja sampai coronavirus ini kelar. Kan kalau udah clear enak juga bisa ketemuan lagi sama temen, sama saudara. Pokoknya kita kumpul bareng lagi deh,” pungkasnya. (*)
