Meski sudah mendaftar ke beberapa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui jalur prestasi basket, Muhammad Hanif Raihan tetap mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian melalui jalur akademik. Hal itu, tetap dilakukan Hanif karena berjaga-jaga jika ia gagal masuk melalui jalur prestasi.

Kemampuan basketnya memang tak perlu diragukan. Karirnya cukup moncer bersama SMAN 39 Jakarta di Honda DBL DKI Jakarta Series musim lalu. Hanya saja Hanif merasa harus tetap menyiapkan diri untuk tes melalui jalur ujian akademik. "Sekarang aku lagi memperbanyak belajar buat persiapan ujian tulis ke PTN," ungkapnya.

Cowok 18 tahun ini bisa menghabiskan waktu hingga tujuh jam sehari buat belajar loh. Selama Ramadan ini ia belajar mulai jam 13.00 siang hingga 16.00 sore. Kemudian dilanjut pada malam hari. Mulai 20.00 hingga 24.00.

Hanif ingin kuliah di jurusan teknik mesin. Untuk itu ia belajar tentang sains dan teknologi. Namun, akhir-akhir ini eks kapten SMAN 39 Jakarta itu lebih banyak berlatih soal skolastik.

"Sebab tesnya ada dua paket, skolastik dan saintek. Tapi, yang skolastik ini lebih banyak materinya. Seperti pengetahuan umum, matematika, dan Bahasa Inggris. Satu tes skolastik bisa dua jam belajarnya," jabarnya.

Untuk pilihan PTN melalui jalur tes akademik, Hanif sudah mengantongi tiga nama kampus. Ia sangat berharap bisa diterima di salah satunya. “Aku punya pilihan UGM, ITB, dan UI. Semoga diterima dan diberikan yang terbaik," harapnya.(*)

Populer

Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!
Penggawa Smaven Dominasi Top Asis Leaders DBL Banjarmasin 2024
Fenomenal! Danu Satria Pimpin Daftar Top Poin Leaders DBL Banjarmasin 2024
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA
Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya