Clarissa Amabel Tirtosugondo, guard SMA Karangturi Semarang telah lulus dan kini fokus ke jenjang kuliah. Honda DBL musim 2019 menjadi musim terakhir membela sekolahnya. Pemain yang musim lalu melangkah ke Honda DBL Camp ini bercerita tentang momen memorable-nya.
“Laga melawan SMA Warga Surakarta sih yang menurutku paling memorable di Honda DBL. Meski kita kalah, tapi perjuangan temen-temen luar biasa banget,” ujar Clarissa.
Dalam laga tersebut, SMA Karangturi Semarang harus pulang dengan lapang dada setelah terjegal di partai big four Honda DBL Central Java Series 2019. Mereka dikalahkan SMA Warga Surakarta dengan skor 79-71.
Laga pun berlangsung sengit sejak awal pertandingan. SMA Warga Surakarta yang punya tempo permainan cepat cukup merepotkan Clarissa dan teman-temannya. Bahkan akhir kuarter kedua skor tipis 46-44 menghiasi papan skor. Baca juga: SMA Warga Menangi Laga Penuh Drama
Melihat teman-temannya yang sudah mulai kewalahan, Clarissa memberikan semangat ke teman-temannya. Hal ini pun berbuah manis. Mereka yang selalu tertinggal sempat menyamakan skor di menit ke lima kuarter tiga. Sayang, karena kurang fokus, mereka jadi kehilangan banyak momentum dan harus puas terhenti di babak big four.
“Meskipun secara pertandingan kita memang kalah, namun anak anak menunjukkan performa yang luar biasa. Aku bangga bisa bermain dengan mereka,” tambahnya.
Selain momen pertandingan, momen yang tidak akan dia lupakan adalah kebersamaan saat berlatih. Drill yang padat dan menguras stamina terasa ringan jika dilakukan bersama dengan teman-temannya.
Pernah suatu ketika Clarissa dan teman-temannya sedikit bergurau agar latihan mereka terasa lebih ringan. Namun, karena terkesan kurang serius akhirnya ia dan teman-temannya dihukum lari di lapangan.
Ia berpesan agar juniornya tidak pernah lelah dalam berlatih. Terutama drill latihan fisik. Pasalnya, fisik yang bagus akan menentukan performa di lapangan.
“Kalau fisik bagus, ketika di lapangan gak cepet capek. Soalnya sekalinya capek nanti jadi gak fokus. Dan yang gak kalah penting, jangan egois ketika di lapangan teamwork harus tetap nomor satu. (*)