Torehan tim putri SMAN 71 Jakarta musim lalu berbanding terbalik dari tim putranya. Perjalanan srikandi Sapta Eka--julukannya harus terhenti di babak semifinal Honda DBL DKI Jakarta Series-East Region. Mereka kandas dari musuh bebuyutannya, SMA Labschool Rawamangun. Padahal, Sapta Eka datang sebagai predikat ratu Jakarta Timur.

Pencapaian tersebut di luar ekspetasi salah satu seniornya, Puti Hanifa. Garda putri Sapta Eka yang juga turut mengantarkan timnya juara Jaktim pada musim2018, amat menyayangkan dengan pencapaian musim lalu.

"Sedih banget. Merasa bersalah karena belum bisa memberikan yang maksimal buat tim. Jadi pukulan sendiri buatku karena tidak bisa bawa tim ke Championship,” ungkapnya.

Meski demikian, Puti legowo dengan hasil tersebut. Sebab, ia meyakini semua hasil merupakan cermin dari persiapan. Semua akan menjadi pembelajaran baginya dan tim. "Semua perlu kerja keras. Semua yang kami mau tidak segampang itu untuk diraih," lanjutnya.

Dia juga melihat ada beberapa hal yang perlu dievaluasi untuk timnya. Terlebih soal kerja sama tim dan kerja keras untuk meraih suatu hal. "Mereka bisa kalau usaha dan percaya dengan kemampuan mereka," sambungnya.

Student athlete yang sudah diterima di Universitas Brawijaya itu juga berpesan kepada kapten Sapta Eka selanjutnya. Ia ingin sosok tersebut tidak merasa terbebani dengan label kapten. "Yang terpenting kamu bisa memimpin dan jaga tim Sapta Eka dengan baik," ungkapnya.(*)

Populer

Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!
Penggawa Smaven Dominasi Top Asis Leaders DBL Banjarmasin 2024
Fenomenal! Danu Satria Pimpin Daftar Top Poin Leaders DBL Banjarmasin 2024
Kilas Balik: Kebangkitan Al-Maruf yang Membahayakan
Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya