ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Pemain Ora Et Labora (kanan) mencoba memantau pergekan musuh di paint area (source: DBL Indonesia)

SMAK Ora Et Labora BSD pernah menjadi raja Honda DBL Banten Series tujuh tahun silam. Tim putri Oel--sebutan Ora et labora--juga pernah menduduki peringkat kedua pada edisi 2014 silam. Sayang mereka tak mampu berbicara banyak pada musim lalu.

Srikandi Oel kandas di perempat final. Sementara tim putra mereka tersingkir di babak 16 besar. Hasil musim lalu membuat tim pelatih melakukan evaluasi besar-besaran.

Pelatih Oel, Ichwanudin mengaku memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan menyambut musim baru Honda DBL. Ia menegaskan bahwa tim pelatih ingin membawa Oel kembali ke masa kejayaan.

"Performa tahun lalu sebenarnya sudah lumayaan. Hanya saja salah satu pemain putri kami ada yang sakit, sehingga penampilan kami agak menurun di perempat final. Sedangkan tim putra, karena mayoritas banyak kelas X, jadi chemistry-nya agak kurang,” ujar coach Ichwanudin.

Pelatih 40 tahun itu menegaskan, agar kembali ke jalur juara, para pemainnya harus disiplin. Mereka juga harus bekerja keras selama latihan. "Saya menekankan kepada mereka bahwa proses tidak akan mengkhianati hasil," tegasnya.

Selepas pagelaran Honda DBL musim lalu, ia langsung menggelar evaluasi. Timnya dijadwalkankan berlatih minimal tiga kali dalam seminggu. Namun program ini terganggu oleh pandemi coronavirus. Sebagai gantinya, para pemain diinstruksikan melakukan workout di rumah.

"Mereka harus workout sekitar 45 menit. Dengan komposisi sesi conditioning, squats set, dribbling, shooting, dan passing. Semua ada variasinya, biar mereka bisa perdalam hal dasar,” tuturnya.

Kemudian, agar timnya lebih semangat berlatih, coach Ichwan berencana membuat video latihan pasukannya selama di rumah. Video tersebut akan dikumpulkan dan dibagikan ke Instagram tim basket Oel.

Meski tanpa pemain khusus yang diproyeksikan untuk basket, pelatih yang sudah menukangi Oel sejak 2011 ini tetap optimis dengan skill anak didiknya.

"Kami bisa ambil regenerasi dari tim SMP kami. Selebihnya kami hanya meracik pemain yang sudah ada. Serta, jika bisa, kami akan menambahkan pemain yang lebih baik," tutur coach Icwan. (*)

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIERS
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY