Pada musim 2020 mendatang, Madrim Kayana tidak lagi menjadi salah satu bagian dari tim basket putri SMAN 2 Surabaya. Guard dengan tinggi 169 cm ini akan berfokus ke akademik dan mengurangi kegiatan non-akademik karena semester depan ia akan menginjak kelas III.

"Sejak kelas X aku udah aktif basket. Nah, karena sudah kelas 12 dan aku ikut dua kegiatan, mau nggak mau aku harus pilih salah satu. Akhirnya dengan berat hati musim 2020 nanti aku nggak ikut Honda DBL lagi" ujar cewek yang akrab disapa Akin tersebut.

Meski vakum selama 6 bulan, bukan berarti ia tak rindu dengan tim basketnya. Bahkan, ia mengaku sangat kangen berlatih bersama skuad Smada. Akin pun bercerita ia punya beberapa momen memorable yang nggak bakal ia lupakan bersama skuad putri Smada.

 

Cetak Poin Pertama Kali di Honda DBL

Musim 2019 menjadi musim pertama dan terakhir dari Akin di Honda DBL. Ia bercerita bahwa momen yang paling memorable saat di DBL Arena adalah mencetak poin pertamanya pada laga keduanya yang mempertemukan Smada dengan SMAN 6 Surabaya. Dari sana ia menjadi semakin temotivasi dalam bermain. Dari empat laga yang ia lalui, Akin berhasil mencetak 10 poin dan 13 rebound untuk Smada. Sayang, langkah mereka harus terhenti di babak playoff setelah dijegal oleh SMA St. Louis 1 Surabaya.

"Setelah poin pertamaku, rasanya aku kaya semakin semangat bermain di lapangan. Bahkan rasanya nggak capek meskipun harus cepat transisi," ujar Akin.

 

Berdesakan dalam Satu Mobil

Akin bercerita bahwa saat akan melakukan sparring atau bermain di Honda DBL, ada sebuah kebisaan unik yang selalu ketika akan berangkat dari sekolah. Biasanya, ia dan teman-temannya akan berdesakan dalam satu mobil karena jumlahnya yang terbatas. Menurut Akin hal ini justru semakin membuat timnya akrab. Pasalnya, di dalam mobil mereka menjadi semakin intens berkomunikasi dan membuat chemistry semakin baik.

"Rasanya seru aja untel-untelan (berdesakan, Red) itu. Tetep nyaman kok. Tapi yang penting chemistry jadi semakin baik dan nggak ada dendam nggak kebagian kursi ketika sudah berada di lapangan," kenang Akin.

 

Latihan yang Tak Lepas dari Canda Tawa

Dalam seminggu, Smada intens melakukan latihan untuk memperkuat fundamentalnya. Apalagi ketika sudah mendekati Honda DBL East Java Series North Region. Meski terasa letih, mereka tidak pernah menyerah. Apalagi vibes yang dibangun oleh tim pelatih membuat mereka tetap nyaman dan bahkan kurang lengkap jika tidak latihan.

"Coach Farel Rabbani Andrian kalau melatih itu ngangenin. Soalnya orangnya lucu banget hehe. Makanya aku sama temen-temen nggak pernah bosen latihan,' ujar Akin.

 

Makan Bakso di Depan Sekolah

Ada satu kebiasaan yang selalu dilakukan skuad putri Smada seusai latihan. Mereka kerap makan bersama di sekitar sekolah. Ada dua tempat yang sering mereka kunjungi. Yaitu Aiola dan Bakso langganan mereka di depan Sekolah. Baginya, momen makan bersama ini bukan untuk mencari mana yang enak. Namun bisa menjadi salah satu cara untuk mengakrabkan pemain satu sama lain.

"Rasa semua makanan yang aku makan bareng tim Smada tuh enak semua. Soalnya dimakannya bareng-bareng," tutupnya.(*)

Populer

Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA
Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Penggawa Smaven Dominasi Top Asis Leaders DBL Banjarmasin 2024
Shuttle Run: Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukannya