Didapuk menjadi kapten SMAN 3 Jakarta bukan hal yang mudah bagi Zefanya Angelina. Garda Teladan (julukan SMAN 3) itu merasa punya tanggung jawab besar untuk membawa timnya. Tampil impresif sepanjang laga, dewi fortuna seakan belum bersama skuad putri Teladan.
Musim lalu, Zefa dkk harus tersungkur dari babak awal. Mereka takluk dari SMAN 28 Jakarta di Honda DBL DKI Jakarta Series 2019-South Region. “Rasanya sedih karena itu terakhir kalinya main buat sekolah di DBL. Tapi harus tetap lapang dada, tetap harus make them proud,” tandas Zefa.
Karena itu, ia merasa di musim selanjutnya, teman-teman penerusnya harus lebih giat lagi untuk membawa nama harum SMAN 3.
“Tahun lalu emang berat buat kita, karena langsung ketemu SMAN 28. Musim selanjutnya teman-teman ini harus mau bangkit dari kekalahan, sebisa mungkin take a chance kedepannya buat tim,” paparnya.
Lebih lanjut, ia juga berpesan agar adik kelasnya bisa lebih menyampingkan ego masing-masing. Harus sangat terfokus ke tim. Serta bisa belajar dari kesalahan dan segera dibenahi.
“Pastinya harus latihan ekstra, bangun kepercayaan tim satu sama lain dan hilangkan ego masing-masing pokoknya harus play as a team kalau udh di lapangan,” tegas second team Honda DBL DKI Jakarta tahun lalu itu.
Zefanya juga sangat berharap, kapten selanjutnya bisa memimpin Teladan lebih bersinar dibanding musim sebelumnya. “Semoga kapten yang sekarang bisa bawa jadi leader yang baik buat tim. Terus push rekan setim biar bisa berkembang dan jangan lupa rajin ibadah,” tandas cewek berusia 18 tahun itu. (*)