Pemenang King of Original 1 on 1 Mainbasket bareng KFC Seri Surabaya, Anandya Dino bercerita tentang perjalanan basketnya. Dino, sapaan akrabnya, sudah mengenal basket sejak SD. Lapangan di depan rumahnya menjadi alasan mengapa Dino mengenal basket sejak masih belia.
"Karena depan rumah ada lapangan membuat saya terus-terusan bermain basket. Kebetulan yang main di sana adalah senior-senior. Ada pemain CLS, ada pemain Libama juga. Jadi aku banyak belajar di sana," cerita Dino.
Karena merasa cocok dengan olahraga ini, Dino terus mengasah kemampuan basketnya. Saat SMP, ia mengikuti ekstrakurikuler basket di sekolah. Kemudian ketika SMA, ia menjadi anggota tim SMAN 8 Surabaya yang berlaga di Honda DBL musim 2011 dan 2012.
Pada saat itu SMAN 8 Surabaya memang belum bisa lolos dari babak grup. Namun, berkat kegigihannya dalam berlatih, Dino juga terplih membela tim Surabaya di beberapa kejuaraan di tingkat provinsi. Dino kemudian bisa melanjutkan kuliah ke Universitas Airlangga lewat jalur prestasi.
Dino mengatakan, ada sebuah momen yang memorable ketika berlaga di Honda DBL. Kala itu, tim dance sekolahnya tidak lengkap dan tidak memenuhi syarat tampil. Berdasarkan regulasi tersebut, pemain basket harus menggantikan posisi dancer agar bisa tetap melanjutkan pertandingan.
"Awalnya deg-degan sekali. Takut dipilih, dan khawatir bisa tidak main nih. Eh ternyata yang dipilih yang badannya besar. Akhirnya bisa main dan menang," tambah mantan pemain Pacific Caesar tersebut.
Karirnya di basket pun terus berlanjut semasa kuliah. Ia terpilih menjadi anggota skuad Pacific Caesar Surabaya musim 2016 hingga 2019. Dino mulai dihadapkan dengan dilema. Terkadang, ia harus memilih antara basket atau kuliah
Namun, Dino menjelaskan bahwa selama keduanya bisa dilakukan, ia akan melanjutkannya. Salah satunya seperti saat ia mengerjakan skripsi. Bahkan proses pengerjaannya tergolong cepat. hanya butuh 3,5 bulan.
"Aku terus berkomunikasi dengan dosen pembimbing. Kebetulan beliau juga suka basket. Jadinya enak. Selain itu, hal yang membuat skripsiku cepat selesai adalah karena temanya berhubungan dengan basket," lanjut Dino.
Setelah memutuskan untuk pensiun dari basket professional, kini Dino menjadi salah satu pegawai Pelindo III. Ia juga tetap aktif bermain basket baik bersama perusahaan maupun tim basket lokal di Surabaya.
Ia berpesan bahwa basket boleh menjadi opsi utama dalam berkarier. Namun, tetap harus ada opsi lain yang terus dikembangkan. Sehingga kelak ketika pensiun, masih ada jalan lain yang bisa dituju.
"Sebelum memutuskan pensiun, aku memikirkannya secara matang. Menimbang kansku di tim sampai melihat potensi lainnya. Karena kita juga tidak tahu suatu saat bakal cedera. Selama ada kesempatan bagus kenapa tidak dicoba?" tuturnya.(*)