Waktu yang terbatas tak menjadi halangan bagi coach Johan Palagan untuk mengembangkan kemampuan anak asuhnya. Berbekal evaluasi musim lalu, beberapa sektor terus dikembangkan agar tim basket SMAN 11 Jogjakarta bisa maksimal mengembangkan potensinya.

"Kami latihan dua kali dalam seminggu, dengan durasi kurang lebih 90 menit hingga dua jam. Meski sangat terbatas, tapi saya harus bisa memaksimalkannya dengan baik," ujar coach Johan.

Ia menuturkan, program latihan yang terus dikembangkan adalah fundamental. Salah satunya dengan membenahi step by step melakukan gerakan basket. Seperti teknik lay up yang benar. Mulai dari dribble, lompat hingga menempatkan bola ke dalam ring.

Tak hanya itu, ia juga menyisipkan beberapa materi tim. Salah satunya adalah tentang transisi. Metode ini dilakukan bersamaan dengan latihan fisik sehingga bisa mendapatkan dua manfaat dalam satu kali latihan.

"Kami juga melakukan sparring. Total sudah ada dua latih tanding. Harapannya, anak-anak jadi lebih terasah mental dan sense-nya ketika berada di lapangan," tambahnya.

Progress positif juga terus ditunjukkan anak-anaknya. Tak hanya dari segi fundamental, chemistry juga terus terbangun seiring berjalannya waktu. Hal ini dikarenakan mereka selalu satu circle baik di dalam maupun di luar lapangan.

"Kalau harapan yang terbaik saja. Karena jujur, pandemi seperti ini cukup merepotkan karena menghambat proses latihan,” tutupnya.

Yuk beli kaus 'DBL Region' dari Mainbasket untuk Bersatu Saling Bantu Penanganan COVID-19. Selengkapnya klik banner di bawah ini..


Populer

Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA
Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Shuttle Run: Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukannya
Jadwal Technical Meeting DBL West Kalimantan 2024