Mental pemain yang kurang kuat membuat tim basket SMAN 10 Pontianak terhenti di babak big eight musim lalu. Oleh sebab itu, mereka berusaha untuk memperbaiki masalah ini sesegara mungkin.
Hal tersebut diungkapkan oleh pelatih mereka, Vektor Ralita. Ia langsung melakukan pembenahan usai musim Honda DBL West Kalimantam Series 2019 berakhir.
"Mungkin musim lalu mental anak-anak kurang terasah karena kurangnya pengalaman bermain. Apalagi tahun lalu banyak membawa pemain yang masih kelas 10. Musim ini saya berusaha memperbaiki itu dengan banyak melakukan uji tanding," ujarnya.
Coach Vektor mengungkapkan, saat ini timnya sedang melakukan regenerasi. Ia masih menyusun komposisi tim yang tepat dan siap berlaga musim selanjutnya.
"Saya masih mencari stok untuk pemain bertipe bigman. Untuk sekarang tim saya ini banyak diisi oleh point guard. Maka dari itu saya ingin lebih memaksimalkan kemampuan mereka dulu dengan bermain pattern yang cepat," tuturnya.
Karena pendemi coronavirus coach Vektor ingin menjaga kesehatan pemainnya. Ia memberikan beberapa workout dan drill yang bisa dilakukan di rumah masing-masing.
"Yang terpenting semuanya sehat dulu. Saya sebagai pelatih juga harus peduli dengan keadaan fisik mereka. Karena jika ada yang sakit akan sangat merugikan tim. Seperti yang kita tahu basket merupakan permainan olahraga yang mementingkan kerja tim," ungkapnya.
Saat dimintai pendapat soal target musim ini, coach Vektor hanya ingin timnya bisa mencapai prestasi yang lebih baik dari musim lalu. "Meski sebenarnya saya ingin tim ini bisa melangkah ke semifinal. Itu saja sudah bagus," tutur pelatih 34 tahun ini.(*)
Yuk beli kaus 'DBL Region' dari Mainbasket untuk Bersatu Saling Bantu Penanganan COVID-19. Selengkapnya klik banner di bawah ini..