Musim 2019 lalu, SMA Santo Paulus Pontianak tampil gemilang. Skuad putri mereka berhasil melangkah hingga semifinal. Sedangkan putra, mereka melanjutkan asa di babak final. Sayang, keduanya terhenti oleh sekolah yang sama. Yaitu rival mereka SMA Santu Petrus Pontianak.

Menurut asisten pelatih Santo Paulus Pontianak putra,  Yensen Huang hal ini menjadi pelecut semangat mereka saat berlatih. Bahkan sebelum pandemi, anak asuhnya melakukan latihan empat kali dalam seminggu. Belum termasuk latihan bersama dengan klub basket mereka masing-masing.

“Kalau di sekolah, kita fokus di ball handling dan offense. Sedangkan di klub mereka rata-rata lebih ke skill dan stamina. Jadi mereka mendapatkan paket lengkap selama satu minggu latihan,” ujar coach Yensen.

Hasil ini semakin positif saat mereka berhasil mengalahkan rival mereka, SMA Santu Petrus Pontianak di event lokal. Modal ini membuat anak asuhnya semakin semangat menjalani latihan.

Meski begitu, coach Yensen masih memiliki beberapa catatan untuk anak asuhnya. Terlebih di faktor fisik, anak anak masih kurang optimal.

“Kalau secara pattern dan gameplay, semuanya sudah berjalan optimal. Jadi hanya kita perlu sempurnakan saja,” ujar coach Yensen.

Ia berharap anak-anaknya tak lekas puas diri dengan hasil yang diperoleh. Pasalnya, perjalanan masih cukup jauh dan anak-anaknya harus tetap bekerja keras.

“kami akan terus pebraiki apa yang harus diperbaiki. Dan goals musim 2020 adalah meningkatkan capaian dari musim lalu,” tutup coach Yensen.(*)

Populer

Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!
Penggawa Smaven Dominasi Top Asis Leaders DBL Banjarmasin 2024
Fenomenal! Danu Satria Pimpin Daftar Top Poin Leaders DBL Banjarmasin 2024
Kilas Balik: Kebangkitan Al-Maruf yang Membahayakan
Menuju Musim Baru: SMAN 8 Bandung Diminta Bermain Lepas dan Menikmati Game