Untuk mengusir rasa kebosanan selama #dirumahaja, Ulfariyah memilih untuk menonton film. Student athlete 17 tahun ini mengaku sangat suka dengan film ber-genre motivasi. 

"Dan aku juga punya film yang cocok buat anak basket loh," cetusnya.

Siswi SMAN 19 Surabaya ini memberikan lima rekomendasi film yang bisa kamu jadikan refrensi buat #dirumahaja. Apa aja sih?

 

Merry Riana

Kisah berawal di Jakarta pada 1998. Seorang gadis yang bernama Merry Riana yang diperankan oleh Chelsea Islan, baru saja lulus SMA. Ia terpaksa mengungsi ke Singapura untuk melanjutkan study-nya. 

Ketika sampai di Singapura, Merry mencari alamat teman ayahnya yang tinggal di sana. Namun ternyata alamat itu tidak ada. Merry yang sendirian di Singapura dengan bekal uang pas-pasan, harus bertahan hidup minimal sampai sang ayah menjemputnya. Dari sini lah kisah perjuangan Merry Riana dimulai. Ia harus mencari tempat tinggal dan bertahan hidup. 


Pursuit of Happiness

Kisahnya berawal dari Chris Gardner dan istrinya Linda yang tinggal di apartemen kecil bersama satu putra mereka, Christopher. Di usia 30-an tahun, Chris menghabiskan seluruh tabungan keluarga untuk membeli scanner tulang portable.

Produk tersebut memang lebih bagus daripada x-ray. Namun dokter-dokter yang ia temui menyatakan harganya terlalu mahal. Akibatnya, scanner itu tak laku. Padahal, Chris punya target untuk menjual dua unit agar bisa memenuhi kebutuhan keluarganya.


Rudy Habibie

Menceritakan tentang kisah sang visioner yang di kenal sebagai teknokrat dan presiden Republik Indonesia ketiga, yaitu BJ. Habibie. Rudy, sapaannya, diperankan oleh Reza Rahardian. ia ingin mewujudkan pesan terakhir dari sang ayah, yakni 'menjadi mata air'.

Untuk bisa mewujudkan pesan tersebut, Rudy kuliah di teknik penerbangan Universitas RWTH di Kota Aachen, Jerman Barat. Ia juga ingin mewujudkan cita-citanya membangun industri dirgantara di Indonesia. 


9 Summers 10 Autumns

Film ini mengisahkan perjalanan hidup Iwan Setyawan (Ihsan Tarore). Iwan, atau sering dipanggil Bayek, adalah anak lelaki satu-satunya dari supir angkot di kota Batu, Jawa Timur. Iwan sukses meniti karir di New York menjadi seorang direktur.

Perjalanan Iwan tidak mudah. Ayahnya berharap ia bisa menjadi lelaki tangguh dan membantu dirinya menarik angkot. Akhirnya Iwan pun menjadi siswa berprestasi dan masuk ke jurusan statiska IPB. Namun ia mengalami dilema, di mana harus memilih pergi kuliah atau tetap di Batu membantu ayahnya.


Coach Carter

Carter memberanikan diri mengambil pekerjaan menjadi pelatih basket di SMA Richmond. Tim basket di sekolah ini dikenal punya prestasi yang buruk. Ia ingin melatih tim basket ini dengan memberi surat perjanjian agar semua anggotanya untuk mendapatkan standar nilai yang tinggi. 

Setelah latihan yang disiplin, tim basket Richmond pun berubah menjadi tak terkalahkan. Namun ada anggota tim basket yang mendapat nilai yang jelek. Hal ini membuat coach Carter marah besar. Ia sampai menghentikan latihan tim.

Keputusan itu membuat semua orang tua sang pemain marah besar dan menginginkan coach Carter dipecat. Akan tetapi semua anggota tim basket menginginkan coach Carter tetap melatih. Dengan semangat tinggi, mereka akhirnya mendapatkan nilai yang bagus.(*)

Populer

Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA
Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Penggawa Smaven Dominasi Top Asis Leaders DBL Banjarmasin 2024
Shuttle Run: Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukannya